Oleh
Lalu Ismul Hakiki
Mahasiswa Angkatan IV Ma’had Aly An-Nu’aimy
Guru di SDIP AL Hambra
Sering kali kita jumpai dalam Al Qur’an kata sumpah, diantaranya kata sumpah tentang waktu, dan tidaklah Allah swt bersumpah dengan waktu, melainkan ada hal yang sangat penting terkait dengan waktu tersebut. Seperti demi masa, demi malam, demi siang dan lain sebagainya.Yang demikian itu pula mengisyaratkan kepada kita bahwa betapa penting dan berharganya waktu, karena waktu apabila tidak dimanfaatkan akan sia-sia.
Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan dalam kitabnya al jawabul kafi :,
صحبت الصوفية فلم أستفد منهم سوى حرفين أحدهما قولهم الوقت سيف فإن لم تقطعه قطعك
“Aku pernah bersama dengan orang-orang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.
Kemudian orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lain:
ونفسك إن أشغلتها بالحق وإلا اشتغلتك بالباطل
Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang hak (baik), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang batil (sia-sia).
Dan Rasulullah saw.bersabda :
لاَ تَزُولُ قَدَمَ عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ: عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ فِيمَا أَبْلَاهُ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ كَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ ( رواه الترميذي ).
“Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti sampai dia ditanya tentang empat perkara: (1) tentang umurnya untuk apa dia habiskan, (2) tentang masa mudanya untuk apa dia gunakan, (3) tentang hartanya dari mana dia dapatkan dan (4) untuk apa dia belanjakan.” (HR. At-Tirmidzi no. 2417, dan beliau berkata: “Hadits hasan shahih.)
Dr. Amr Khalid mengatakan dalam bukunya akhlak al mu’min : “ lihatlah bagaimana masa muda disebut secara khusus, padahal ia adalah bagian dari umur. Ternyata masa muda adalah waktu yang dihisab tersendiri “.
Masa muda adalah masa/waktu yang harus benar-benar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena kalau waktu luang yang dominan, maka peluang untuk bermaksiat terbuka lebar,dan pasti dua kemungkinan yang akan terjadi pada setiap pemuda, jika tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).
Tentunya sebagai pemuda muslim harus disibukkan dengan hal-hal yang baik. Sebab semua perintah Allah bermanfaat baginya, sedangkan semua larangan-Nya adalah bahaya.
Dan dalam kaidah fiqhiyah disebutkan bahwa : semua mudharat ( bahaya ) harus dihilangkan.
Nah, bagaimana cara menghilangkan bahaya tersebut ? hendaklah pemuda muslim bekerja atau menyibukkan diri untuk urusan agama, nusa dan bangsa ini. Agar benar benar bermanfaat di akherat kelak. Karena Rasulullah saw. Bersabda :
خير الناس أنفعهم للناس .
Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama ( HR. Al Bani dalam sahih al jami as shogir )
Jadi, masa muda adalah masa emas untuk melakukan perbuatan yang bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Demikian juga, pemuda harus mempelajari dan meneladani bagaimana perjuangan para pemuda pada zaman rasulullah saw. Dengan mengetahui kisah perjuangannya, dapat membangkitkan gairah pemuda untuk bekerja dan berusaha demi kejayaan ummat ini.
Sebut saja, mus’ab bin umair ra ia adalah duta Islam pertama, seorang pemuda yang sebelum masuk islam hidup penuh dengan kemewahan, namun setelah memeluk islam hidupnya berbalik 180 derajat menjadi pemuda sangat sederhana. Bahkan, ketika hendak dikafankan, tidak ada kain yang mencukupi untuk menutup jenazahnya. Keadaan itu menyebabkan Rasulullah tidak dapat menahan kesedihan hingga bercucuran air mata . Keadaannya digambarkan dengan kata-kata yang sangat masyhur:
“Apabila ditarik kainnya ke atas, bahagian kakinya terbuka. Apabila ditarik kainnya ke bawah, kepalanya terbuka. Akhirnya, kain itu digunakan untuk menutup bahagian kepalanya dan kakinya ditutup dengan daun-daun kayu”.
Dan Mus’ab bin umair adalah sosok pemuda yang patut dijadikan panutan serta teladan bagi pemuda generasi sekarang, karena masa mudanya dihabiskan untuk kejayaan islam.
Mudah mudahan kita bisa menjadi pemuda tangguh dan unggul serta produktifitas dalam mewujudkan islam yang ramhatan lil alamin.
Wallahu a’lam bis showab.