nuaimy
tentang nuaimy
Latest Post

Info PMB 2013



MAHAD ALY AN-NUAIMY JAKARTA menerima Pendaftaran Mahasiswa Baru (PMB) untuk tahun akademik 2013-2013 M.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, mulai tahun akademik 2013, masa kuliah di Mahad Aly An-Nuaimy berubah menjadi 3 (tiga) Tahun, 6 semester. Hal ini, karena Mahad Aly An-Nuaimy mencanangkan setiap mahasiswa mampu menghafalkan AL-Quran 30 Juz sepanjang masa perkuliahan selama 3 tahun.
DOWLOAD FORMULIR PENDAFTARAN

JADWAL PENDAFTARAN

Agenda PMB Gelombang I Gelombang II
Pendaftaran 21-31 Mei 2013 19-24 Agustus 2013
Test Tulis 03 Juni 2013 26 Agustus 2013
Pengumuman Hasil Test Tulis 04 Juni 2013 27 Agustus 2013
Test Lisan/Interview 04 Juni 2013 27 Agustus 2013
Pengumuman Pelulusan 07 Juni 2103 28 Agustus 2013
Orientasi Mahasiswa Baru 29-31 Agustus 2013


INFO & TEMPAT PENDAFTARAN

  1. Jl. Seha II No. 01, Kebayoran Lama, Jaksel Selatan, 12220.
    (021)7251334, 081212676679 (SMS Only).Website: www.nuaimy.org / www.nuaimy.net
  2. Perwakilan Wilayah/Propinsi Kami

PERWAKILAN WILAYAH

Untuk calon pendaftar dari luar JAWA, pendaftaran dan tes seleksi dilaksanakan oleh Perwakilan Wilayah.
(Tekan LINK INI atau tombol berikut untuk menampilkan kontak perwakilan wilayah!)


1. WIlAYAH SUMATERA

Prop. Nangroe Aceh Darussalam
Bener Meriah Ust. Yusrol Hanna (Alumni) 081317984870
Banda Aceh Ust. Yasir Al-Yamani 081585267765
Langsa Ust. Mulyadi M.Yusuf 085229059885
Kota Cane Ust. Wahyu 085296279938
Prop. Sumatera Utara
Kota Medan Ust.Harianto 081375296947
Kota Medan Ust. Risfan Efendi (Alumni) 081370683058
Madina Ust. Syukri
Prop. Riau
Pekan Baru Ust.Armadi Puli (alumni) 081275495391
Prop. Kepulauan Riau
Batam Ust. Bachtiar M. Rum 085265932224
Prop. Sumatera Barat
Kota Padang Ust.Mulyadi muslim (Mahad Ar-Risalah) 081267339401
Prop. Sumatera Selatan
Palembang Ust.Hermansyah (alumni) 081219644487
Ust Heriyansyah achmad 085273994590
Prop. Jambi
Kota Jambi Ust.Sami Abdurrahman, MA. 081284415632
Prop. Bengkulu
Bengkulu Ust.Masyhuri ( Mahad Al-iman) 081367679135
Prop. Bangka Belitung
Belitung Ust. Imam Hambali 081367635248
Prop. Lampung
Bandar Lampung Ust. Selamet Ridho 081379341409
Ust. Pondra Nasrullah 082180676714

2. WILAYAH JATIM, KEP. NUSA TENGGARA & BALI

Prop. Jawa Timur
Surabaya Ust. Nizham 085235429283
Malang Ust. Saiful ulum (alumni) 085330040760
Prop. Bali, NTB & NTT
Bali Ust. Anang 08123915421
NTB TGH Mulyadi 087863391408
NTB Ust.Rahmat 081237285868
NTT Ust. Anwar 081339415926

3. WILAYAH KALIMANTAN

Prop. Kalimantan Timur
--- Ust. Taufiq Hidayat 081350866135
Prop. Kalimantan Selatan
--- Ust. Khairul 08125133445
Prop. Kalimantan Barat
--- Ust.Supardi 081345562006
--- Ust.Nur Arifin (alumni) 081384587571
--- Ust.Misruki (alumni) 081323789004

4. WILAYAH SULAWESI

Prop. Sulawesi Selatan
Makassar Ust. Abdul Qohhar 081286288852
Prop. Sulawesi Barat
--- Ust. Syafruddin 085250855458
Prop. Sulawesi Tengah
--- Ust. Nurdin Hanafi 081341729276
Prop. Gorontalo
--- Ust.Febriadi (alumni) 085242708788
Prop. Sulawesi Utara
--- Ust. Winarko 085340310454
Prop. Sulawesi Tenggara
--- Ust.Saliuddin 085241576879
--- Ust. M.Yusri ( Alumni) 085230365746

5. WILAYAH KEPULAUAN MALUKU & PAPUA

Prop. Maluku
Ambon Ust. Abdurrahman 081343001925
Ust.Dzulkifli (Alumni) 085796978664
Prop. Maluku Utara
Ternate Ust. Hudzaifah ( alumni) 085210009490
Prop. Papua
Jayapura Ust.Nurkhairi 081344900916
Ust.M. Taufiqurrahman (Alumni) 081329623388
Prop. Papua Barat
Manokwari Ust.Iswanto Jawaz (alumni) 081385906989

6. BRUNAI DARUSSALAM

Brunai Darussalam
Ust. AA Hubur +6738842883


SYARAT PENDAFTARAN

  1. Tamat dan memiliki ijazah SLTA/sederajat.
  2. Usia maksimal 23 tahun dan belum menikah.
  3. Sehat jasmani dan rohani, tidak mengindap penyakit menular.
  4. Berakhlak baik dan tidak terlibat kasus pidana apapun.
  5. Mampu membaca, menulis dan berbicara bahasa Arab dengan baik.
  6. Berkonsentrasi penuh untuk belajar dan siap menetap di asrama.
  7. Lulus tes seleksi masuk (tes tulis dan wawancara).
  8. Siap membayar Iuran Makan yang ditetapkan oleh MAHAD.

BERKAS PENDAFTARAN

  1. Photo copy ijazah yang sudah dilegalisir (2 lembar) dengan menunjukkan aslinya.
  2. Photo copy transkip nilai ijazah/raport terakhir (2 lembar).
  3. Photo copy akte kelahiran (2 lembar).
  4. Photo copy KTP yang masih berlaku (2 lembar).
  5. Surat Keterangan Catatan Kepolisian/SKCK (asli).
  6. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter (asli).
  7. Pas photo ukuran 2x3, 3x4 dan 4x6, masing-masih sebanyak 4 (empat) lembar.
  8. Rekomendasi dari lembaga atau personal yang dikenal oleh pihak Mahad.

PROSEDUR PENDAFTARAN

  1. Pendaftar mendatangi Sekretariat Pendaftaran di Kampus MAHAD ALY AN-NUAIMY atau Sekretariat Perwakilan Wilayah.
  2. Menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi beserta berkas-berkas pendaftaran yang lain untuk mendapatkan nomer ujian.
  3. Mengikuti Test sesuai waktu yang telah ditetapkan.
  4. Bagi yang dinyatakan lulus tes tulis, langsung mengikuti tes interview pada waktu yang ditentukan.
  5. Pendaftar yang telah dinyatakan lulus, harus melakukan daftar ulang dengan menyerahkan/menitipkan IJAZAH ASLI kepada Mahad Aly An-Nuaimy.

DOWLOAD FORMULIR PENDAFTARAN

Yang Tersisa dari Kejayaan Islam

Ilustrasi

Oleh: 
H. Habib Ziayadi
Mahasiswa Mahad Aly An-Nuaimy Angkatan ke-3
Pengasuh Ponpes Darul Muhibbin



At-Tawrist dan At-Tadwin

Bila kita membuka membuka lembaran sejarah Islam klasik, kita seakan bernostalgia dengan pencapaian luar biasa segolongan ummat yang bernama kaum Muslimin. Sebuah peradaban unggul dan cemerlang. Ungggul dengan pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi, ghirah keagamaan yang kuat, dan luasnya wilayah kekuasaan yang hampir menguasai separuh dunia. Namun kini apa yang tersisa dari itu semua? Yang tersisa bukan megahnya gedung, melimpahnya emas dan perak, atau indahnya arsitektur bangunan.Tentara-tentara meninggal dan negara-negara hancur, tinggallah kitab-kitab ulama meriwayatkan kemuliaan sepanjang masa. Itulah warisan mulia meskipun tidak seluruhnya berhasil diselamatkan akibat keganasan tentara Salib dan bangsa Tar-tar.

Dalam sebuah tausyiahnya di Ponpes al-Hananiyah NW, Panji Sari Praya pekan lalu, Gubernur NTB, yang akrab disapa Tuan Guru Bajang, mengungkapkan bahwa mengapa hanya ilmu yang tersisa dari peradaban Islam itu. Jawaban atas pertanyaan tersebut disimpulkannya dalam dua istilah, at-tawrits dan at-tadwin.

Pertama, istilah at-tawris maksudnya bahwa ilmunya para ulama itu diwariskan kepada murid-muridnya secara turun temurun. Ilmu itu diperoleh melalui beberapa metode, yang dalam istilah ilmu hadits disebut turuq at-tahammul hadits yang berjumlah delapan. Baik itu melalui as-sama’ (mendengar lafadh syaikh), al-qira’ah (membaca kepada syaikh) al-ijazah (mengijazahkan ilmu), al-munawalah (menyerahkan karyanya untuk ditelaah), al-kitabah (menulis atau menyalin keterangan syaikh), al-I’lam (menginformasikan kepada murid), al-washiyyah (mewasiatkan), dan al-wijadah (menemukan kitab ulama).

Ulama-ulama besar itu banyak memiliki murid-murid yang berkualitas sehingga mampu menyambung estafet keilmuan gurunya. TGB, menyebutkan bahwa ulama pendiri 4 mazhab fiqih yaitu Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas, Imam Muhammad bin Idris As-Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal merupakan model keberhasilan at-tawris. Mereka berhasil mewariskan ilmu yang sangat berharga,  kemudian ilmu itu ditransper terus-menerus kepada generasi berikutnya oleh murid-muridnya.

Demikianlah seharusnya dalam pendidikan kita. Ilmu itu adalah warisan. Bila kita mengajarkan ilmu, seolah-olah kita membagi warisan kepada peserta didik kita. Bahkan kedudukan warisan ilmu itu lebih berharga dari pada harta. Sebab, ilmu itu warisan para Nabi. Para Nabi tidak mewariskan harta. Oleh karena itu para guru harus profesional dan proporsional membagi warisan. Selanjutrnya  para murid pun harus siap sedia, bersemangat, ikhlas hati menerima warisan tersebut.

Kedua, istilah at-tadwin maksudnya bahwa ilmu yang telah diwariskan tersebut tidak hanya direkam oleh ingatan namun dilestarikan dalam bentuk tulisan. Maka jadilah ia kitab. Keunggulan ummat Islam masa lampau dalam bidang tulis-menulis diakui oleh semua pihak. Para ulama tidak hanya berhasil mencetak murid yang berkualitas, namun mereka pandai menguraikan ide dan gagasannya melalui tulisan. Selanjutnya para muridnya melakukan hal yang dilakukan oleeh gurunya. Doktor Tafsir lulusan Al-Azhar Mesir ini kembali menyebut 4 Imam pendiri mazhab, mengapa hanya mazhab mereka yang tersebar hingga hari ini. Itu karena murid-murid mereka kreatif dan produktif meneruskan “ijtihad cemerlang” para maha gurunya. Dan tidak jarang kapabelitas keilmuan seorang guru dan murid setara bahkan ada yang lebih hebat muridnya. Hal ini bukan bukan bumerang. Sebab, seorang guru yang hebat adalah bila mana ia mampu mencetak murid yang melebihi kualitas dirinya.

Seiring dengan perkembangan luar biasa pada ilmu pengetahuan, agama, dan, umum, serta munculnya industri pembuatan kertas, mendorong lahirnya para ilmuan, dan ulama yang mengabadikan pemikirannya dalam bentuk mengoleksi dan mengumpulkan buku dan manuskrip. Keadaan ini didorong juga dengan adanya apresiasi yang tinggi kepada para penulis buku. Seberapa berat karya mereka, seberat itulah hadiah yang diberikan khalifah atau sultan berupa emas. Buku atau manuskrip yang dikoleksi itu berisi berbagai gagasan, konsep, dan teori sesuatu yang sangat penting. Dengan demikian, mendorong setiap masyarakat terpelajar untuk mengoleksi buku dan manuskrip tersebut, serta menghimpunnnya dalam sebuah perpustakaan.

Untuk memberi resposisi terhadap tantangan zaman itu secara kreatif dan bermanfaat, kita dituntut dalam istilah Nurkholis Majid, kita wajib memiliki kekayaan dan kesuburan intelektual. Kekayaan dan kesuburan intelektual inilah yang disebut sebagai “suatu tradisi intelektual, karena ia tidak terwujud seketika setelah dimulai penggarapannya, melainkan tumbuh dan berkembang dalam waktu yang panjang.

Peradaban Islam juga telah menghasilkan berbagai buku yang sangat banyak dalam berbagai bidang keilmuan, baik sastra maupun seni. Hampir tidak adapun cabang ilmu pengetahuan kecuali ada yang menuliskannya dalam bidang tersebut. Di antara karya-karya tersebut ada yang ditulis dalam buku-buku kecil, menengah, dan ada pula yang sangat besar seperti sebuah ensiklopedi.

Para sejarawan Muslim dan Barat menyebutkan dalam dunia Islam, terdapat ribuan bahkan puluhan ribu perpustakaan yang menyimpan buku, baik di Baghdad, Damaskus, Kairo, Yaman, maroko, Andalusia, Nisafur, Khurasan, dan Samarkhand. Ini menunjukkan bahwa Ummat Islam adalah ummat yang mencintai ilmu. Posisi kitab dan karya ulama menempati posisi yang penting di samping urusan politik dan pemerintahan. Bahkan kedudukan ulama lebih tinggi derajatnya dibanding umara’ atau penguasa.

Gubernur termuda di Indonesia dari kalangan santri ini mengutip ungkapan ulama bahwa ingatan yang panjang itu akan kalah oleh tulisan pensil yang kecil runcing. Ingatan itu akan pudar dengan bertambahnya usia dan banyaknya kesibukan. Namun tulisan atau karya itu abadi meskipun penulisnya telah tiada. Cucu pendiri organisasi Nahdlatul Wathan, TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid ini menceritakan bahwa di antara ulama itu ada yang mencurahkan umurnya hanya untuk mengoleksi manuskrip, menyalin, menerjemahkan, menulis, meneliti, mentahqiq, menyebarkan ilmu pengetahuan. Mereka menganggap bahwa menuntut ilmu pengetahuan adalah ibadah, bahkan jihad di jalan Allah SWT. Mereka adalah para pecinta ilmu pengetahuan, pengabdi ilmu penegtahuan, sebagaimana kini dijalani dan coba dilanjutkan oleh para penulis dan pemikir dari aktifis Islam, para ulama, dosen, ustadz, dan pengajar.

Bagi penulis menarik apa yang ditulis oleh Aidh al-Qarni. Beliau  mengatakan, “Barangsiapa ingin mengetahui tingginya kedudukan para ulama dari para khalifah, maka bandingkan di antara ulama-ulama dan khalifah-khalifah yang semasa: di antaranya as-Sya’bi dan Abdul Malik, az-Zuhri dan Hisyam  bin Abdul Malik, Abi Hanifah dan al-Mansur, Malik dan ar-Rasyid, Ahmad bin Hanbal dan Al-Mu’tashim, as-Syafi’i dan al-Makmun.” Siapakah yang lebih lestari nama dan ilmunya hingga hari ini? Tentu para ulama itu. Nama mereka harum mewangi, meskipun jasad mereka telah terkubur ratusan bahkan seribu tahun lalu.

Di akhir tausyiahnya TGB memotivasi para orang tua dan pendidik agar mendidik anak mereka dengan sebaik-baiknya dan jangan lupa iringi mereka dengan doa. Kepada anak-anak mereka diajak untuk meningkatkan kualitas dengan rajin belajar, berprestasi, dan jangan malu menjadi anak pesantren. Pelajar juga jangan lupa pada “sembek” (bahsa Lombok: resep) yang paling mujarab, yaitu doa orang tua.

Konsep Bid'ah & Toleransi Fikih (Bagian 05)






Dialog tentang Konsep Bid'ah & Toleransi Fiqih, di Masjid Raya Bogor, 7 April 2013, antara DR. M. Taufik Qulazahar MA., Direktur Mahad Aly An-Nuaimy, Jakarta dengan Ketua DPP Hassmi, Bogor.

Konsep Bid'ah & Toleransi Fikih (Bagian 04)






Dialog tentang Konsep Bid'ah & Toleransi Fiqih, di Masjid Raya Bogor, 7 April 2013, antara DR. M. Taufik Qulazahar MA., Direktur Mahad Aly An-Nuaimy, Jakarta dengan Ketua DPP Hassmi, Bogor.

Konsep Bid'ah & Toleransi Fikih (bagian 03)






Dialog tentang Konsep Bid'ah & Toleransi Fiqih, di Masjid Raya Bogor, 7 April 2013, antara DR. M. Taufik Qulazahar MA., Direktur Mahad Aly An-Nuaimy, Jakarta dengan Ketua DPP Hassmi, Bogor.

Konsep Bid'ah & Toleransi Fiqih (Bagian 02)





Dialog tentang Konsep Bid'ah & Toleransi Fiqih, di Masjid Raya Bogor, 7 April 2013, antara DR. M. Taufik Qulazahar MA., Direktur Mahad Aly An-Nuaimy, Jakarta dengan Ketua DPP Hassmi, Bogor.

Konsep Bid'ah & Toleransi Fiqih (Bagia 01)






Dialog tentang Konsep Bid'ah & Toleransi Fiqih, di Masjid Raya Bogor, 7 April 2013, antara DR. M. Taufik Qulazahar MA., Direktur Mahad Aly An-Nuaimy, Jakarta dengan Ketua DPP Hassmi, Bogor.     

Jerit Palestina

ilustrasi
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ....
أيّها الرجال االمؤمنون
لا ترجعوا خطواتكم ولو شبرا
ولا تخافوا من أعدائكم المغضوبين
و يا ايها شهداء الأقصى المبارك
أنتم لستم الأموات بل أحياء عند ربكم ترزقون
و إن متتم و إن متتم و إن متتم تحي فلسطين
Saudara ku ,,
Coba kita arahkan mata ini
Kepada tempat yang 14 abad silam
Pernah kita kiblatkan pandangan ini padanya.
Lalu apa yang kau lihat ?? apa yang kau dengar ?? dan apa yang kau rasakan ?
Tidakkah kau melihat lambayan tangannya?
Tidakkah kau mendengar rintihan, jeritan memanggil namamu ??
Juga tidakkah kau rasakan atas apa yang menerpa dirinya?
Hanya diam kau berikan jawaban
أيها شباب الإسلام
لا تبكوا جرح المفتوح
لا تبكوا الطفل المذبوح
لا تبكوا الدمّ المسفوح
فالحجارة تصبح الأسلحة
النصر هو من عند الله
ولكنكم ولكنكم ولكنكم وسيلة له.

waHay jiwa-jiwa yang berislam..
coba dengarkan jeritan aqso yang terancam
teriakan anak-anak yang menjadi aitam
lalu lihat rudal-rudal yang terus menghantam
tingkah laku anjing babi yahudi laknatullah ‘alaihim.
Dan tinggalkah kita hanya terdiam ??
Disaat nyawa saudara kita terus terancam
Disaat peluru,bom,rudal tak pernah diam dan padam.
اعلموا أيها الإخوة
أنّ الجنة لكم منتظرة
فيها عين جارية
فيها سرر مرفوعة
و أكواب موضوعة
و نمارق مصفوفة
و زرابي مبثوثة
تلك هي الجنة المكرمة
توعد للأمة الشريفة المجاهدة
المستقيمين في سبيل الله....
Kini apa yang kau nanti ?
Ambillah krikil-krikil api itu
Brangus babi yahudi itu sampai mati
Dan jangan pernah kau tarik selangkah untuk kembali.
Jangan pernah terhapus semangat karena tank-tank menutupi
Bangkit dan majulah hingga kau mendapat yang dijanji.

Saudaraku
Jangan pernah kau takut akan mati
Karena itu sudahlah pasti
Susurilah terus jalan yang sejati
Tapi syahidlah yang kunanti
Karena ku bisa bersua robbil ‘izzati
Ditempat yang mulia, itulah jannati
Maka jadilah muslim yang sejati
Menjadikan rasul sebagai kudwati
Dan pasti kau kan dapat idaman hati
Sesuai dengan apa yang kita cari dan kita nanti.


الله أكبر الله أكبر الله أكبر ....
أَيُّهَا الرِّجَالُ االمُؤْمِنُوْنَ
لَا تُرْجِعُوْا خُطُوَاتِكُمْ وَلَوْ شِبْرًا
وَلَا تَخَافُوْا مِنْ أَعْدَائِكُمْ الْمَغْضُوْبِيْنَ
وَ يَا اَيُّهَا شُهَدَاءُ الْأَقْصَى الْمُبَارَكِ
أَنْتُمْ لَسْتُمْ الْأَمْوَاتُ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّكُمْ تُرْزَقُوْنَ
وَ إِنْ مُتْتُمْ وَ إِنْ مُتْتُمْ وَ إِنْ مُتْتُمْ تَحْيَ فِلِسْطِيْنَ
……………………………
Hanya diam kau berikan jawaban
يَا شَبَابُ الْإِسْلَامِ
لَا تَبْكُوْا جَرْحِ الْمَفْتُوْحِ
لَا تَبْكُوْا الطِفْلِ الْمَذْبُوْحِ
لَا تَبْكُوْا الدَمِّ الْمَسْفُوْحِ
فَالْحِجَارَةُ تُصْبِحُ الْأَسْلِحَةَ
النَّصْرُ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللهِ
وَلَكِنَّكُمْ وَلَكِنَّكُمْ وَلَكِنَّكُمْ وَسِيْلَةً لَهُ
…………………………………………………………………..
Disaat peluru,bom,rudal tak pernah diam dan padam.
اِعْلَمُوْا أَيُّهَا الْإِخْوَةُ
أَنَّ الْجَنَّةَ لَكُمْ مَنْتَظِرَةٌ
فِيْهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ
فِيْهَا سُرُرٌ مَرْفُوْعَةٌ
وَ أَكْوَابٌ مَوْضُوْعَةٌ
وَنَمَارِقُ مَصْفُوْفَةٌ
وَ زَرَابِيُّ مَبْثُوْثَةٌ
تِلْكَ هِيَ الْجَنَّةُ الْمُكَرَّمَةُ
تُوْعَدُ لِلْأُمَّةِ الشَّرِيْفَةِ الْمُجَاهِدَةِ
الْمُسْتَقِيْمِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ....
………………………………………….
Bangkit dan majulah hingga kau mendapat yang dijanji.

Saudaraku
Jangan pernah kau takut akan mati
Karena itu sudahlah pasti
Susurilah terus jalan yang sejati
Tapi syahidlah yang kunanti
Karena ku bisa bersua robbil ‘izzati
Ditempat yang mulia, itulah jannati
Maka jadilah muslim yang sejati
Menjadikan rasul sebagai kudwati
Dan pasti kau kan dapa idaman hati
Sesuai dengan apa yang kita cari dan kita nanti.










……………………………………………….
و إن متتم و إن متتم و إن متتم تحي فلسطين
Saudara ku ,,
Coba kita arahkan mata ini
Kepada tempat yang 14 abad silam
Pernah kita kiblatkan pandangan ini padanya.
Lalu apa yang kau lihat ?? apa yang kau dengar ?? dan apa yang kau rasakan ?
Tidakkah kau melihat lambayan tangannya?
Tidakkah kau mendengar rintihan, jeritan memanggil namamu ??
Juga tidakkah kau rasakan atas apa yang menerpa dirinya?
Hanya diam kau berikan jawaban
……………………………………………………………………….
ولكنكم ولكنكم ولكنكم وسيلة له.

waHay jiwa-jiwa yang berislam..
coba dengarkan jeritan aqso yang terancam
teriakan anak-anak yang menjadi aitam
lalu lihat rudal-rudal yang terus menghantam
tingkah laku anjing babi yahudi laknatullah ‘alaihim.
Dan tinggalkah kita hanya terdiam ??
Disaat nyawa saudara kita terus terancam
Disaat peluru,bom,rudal tak pernah diam dan padam.
………………………………………
المستقيمين في سبيل الله....
Kini apa yang kau nanti ?
Ambillah krikil-krikil api itu
Brangus babi yahudi itu sampai mati
Dan jangan pernah kau tarik selangkah untuk kembali.
Jangan pernah terhapus semangat karena tank-tank menutupi
Bangkit dan majulah hingga kau mendapat yang dijanji.

Saudaraku
Jangan pernah kau takut akan mati
Karena itu sudahlah pasti
Susurilah terus jalan yang sejati
Tapi syahidlah yang kunanti
Karena ku bisa bersua robbil ‘izzati
Ditempat yang mulia, itulah jannati
Maka jadilah muslim yang sejati
Menjadikan rasul sebagai kudwati
Dan pasti kau kan dapa idaman hati
Sesuai dengan apa yang kita cari dan kita nanti.


Mengukur Lebar Pintu Surga

Syekh Abdul Majid Az-Zandani, ketua majelis ulama Yaman, menemukan i’jaz ilmi baru yang menegaskan kebenaran sabda Nabi Muhammad saw.  

Rasulullah saw. bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan beberapa perawi hadits yang lain:

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنَّ مَا بَيْنَ الْمِصْرَاعَيْنِ مِنْ مَصَارِيعِ الْجَنَّةِ لَكَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَهَجَرٍ، أَوْ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَبُصْرَى. رواه مسلم
“Demi Dzat yang Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya jarak antara dua sisi pintu dari sekian pintu-pintu surga adalah seperti jarak antar Makkah dan Hajar (kota di Bahrain) atau jarak antara Makkah dan Basra (kota di Irak).” (h.r. Muslim).

Dalam hadits ini. Rasulullah saw. menyamakan lebar satu pintu dari pintu-pintu surga dengan dua jarak perjalanan; 1. Jarak perjalanan dari kota Makkah dan kota Hajar (sekarang kota ini terbagi dua antara Negara Qatar & Bahrain).
2. Jarak perjalanan dari Kota Makkah dan kota Busra/Basra (salah satu kota di Negara Irak).

Hadits ini mengisyaratkan bahwa kedua jarak tersebut harus memiliki jarak yang sama, karena digunakan sebagai ukuran satu buah hakekat, yaitu lebar pintu surga.

Tentunya, mengukur kedua jarak tersebut sangat sulit atau bahkan tidak bisa dilakukan melalui pengukuran darat. Sehingga harus menggunakan pengukuran melalui udara (melalui pengukuran satelit). Pada Rasulullah saw. cara ini tidak bisa dilakukan oleh manusia biasa, kecuali Rasulullah saw. karena berdasarkan wahyu.

Namun sekarang, setelah penemuan satelit, pengukuran jarak melalui udara menjadi mudah. Syekh Az-Zandani, mengukur jarak antara kota Makkah dan kota Hajar; serta jarak kota Makkah dan kota Basra, melalui hasil pengukuran satelit. Hasilnya kedua jarak tersebut adalah sama persis, yaitu 1.273 km. Seperti yang terlihat dalam gambar berikut:


Subhanallah… Allah Akbar…

Maha Benar Allah ketika menjelaskan tentang Rasul-Nya, bahwa setiap perkataannya berdasarkan wahyu…

“Ia (Muhammad) tidaklah mengucapkan sesuatu berdasarkan hawa nafsunya Melainkan (ucapannya) itu berdasarkan wahyu yang diwahyukan (oleh Allah  kepadanya).” (q.s. An-Najam: 3-4)

Sumber: akyasgate.blogspot.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © 2011. Mahad Aly An-Nuaimy - All Rights Reserved
Template by Creating Website