Oleh:
Ust. Muhammad Sofwan Abbas, MA
Dosen Mahad Aly An-Nuaimy
Download
Bagaimana Mencintai Rasulullah saw?
Sebab cinta:
- Hubbu ladzatin; mencintai hal-hal yang kita rasakan enaknya
- Hubbun aqliyun; mencintai hal-hal yang baik menurut akal kita
- Hubbu ihsanin; mencintai orang yang berbuat baik kepada kita
- Hati
- Akal
- Perbuatan
Allah swt. Juga Mewajibkan Cinta Ini
قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ.
Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. [At-Taubah: 24]
Abu Bakar ra. rela dipukuli, agar Rasulullah saw. tidak dipukuli. Beliau pingsan, ketika sadaryang ditanyakan adalah Rasulullah saw.Perempuan Anshar kehilangan anak, suami, ayah, dan saudaranya dalam satu perang. Tapi ketika pasukan pulang, yang ditanyakan adalah Rasulullah saw. Bilal, kalau adzan, saat sampai syahadat beliau selalu menangis. Pergi keluar Madinah, ketika datang dan adzan, beliau dan para sahabat menangis. Banyak shahabat menangis, kalau di surga nanti tidak bertemu dengan beliau.
Menyambut Cinta Rasulullah saw.
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. [At-Taubah: 128].
1. Rasul dari manusia
Ayat (رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ ).
Ini adalah karunia besar (لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولا مِنْ أَنْفُسِهِمْ) [Ali Imran; 164].
- Mudah memahami karena satu bahasa
- Mudah meneladaninya
- Tidak ada alasan untuk menolaknya
- Bisa melanjutkan dakwahnya
- mereka sudah tahu bagaimana asal-muasal Rasulullah saw.; keluarganya, masa pertumbuhannya hingga dewasa, sifat-sifatnya, dan sebagainya
2. Sedih Kalau Umat Susah
Ayat (عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ)
- Berasal dari kata (العزة): kondisi seseorang yang sulit dikalahkan.
- Allah swt. Maha (العزيز): kuat, mengalahkan, dan tidak bisa dikalahkan.
- Kata (مَا عَنِتُّمْ) berasal dari kata (عنت): terjebak dalam hal yang menghancurkan.
- Maksudnya:
- Sedih ketika melihat ada umatnya merubah agama yang mudah ini menjadi sulit. Allah swt. berfirman (وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ).
- Beliau juga sedih jika ada umatnya yang disiksa di neraka
Ayat (لَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ أَلَّا يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ) [Asy-Syu’ara: 3].
Hadits: “Perumpaanku adalah seperti seseorang yang menyalakan api unggun. Setelah api menyala, banyak binatang (laron) yang berhamburan menghinggapinya. Orang itu menghalau binatang-binatang itu agar tidak masuk ke dalam api. Tapi binatang-binatang itu mau dihalau, dan tetap ingin masuk api. Maka akhirnya mereka masuk api. Demikianlah, aku menghalau kalian dari masuk api neraka.” [HR. Bukhari dan Muslim].
“Sungguh Rasulullah saw. tidak pernah memukul sesuatupun dengan tangannya. Tidak isterinya, pembantunya, kecuali jika sedang berjihad di jalan Allah swt. Ketika beliau disakiti, beliau tidak pernah membalas dendam kepada orang yang melakukannya. Kecuali jika yang dilanggar adalah kemuliaan Allah swt., maka beliau akan membalasnya karena Allah swt.”
3. Sangat Ingin Hidayah Umat
Ayat (حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ).
- Berasal dari kata “حرص” yang bermakna keinginan kuat, ambisi (ولتجدنهم أحرص الناس على حياة).
- Rela dihina, dikucilkan, disiksa, dan sebagainya demi umatnya mendapatkan kebaikan.
- Semua hal yang baik pasti telah beliau perintahkan; dan semua keburukan pasti telah beliau larang.
(كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى) [Bukhari].
4. Ra’fah dan RahmahAyat (بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ)
- kata “الرأفة” adalah belas kasihan yang membuat seseorang menghindarkan orang yang lain dari kesulitan.
- kata “رحم - رحمة” yang berarti rasa sayang yang mendorong seseorang untuk berbuat baik kepada orang lain.
- Berdoa kepada Allah swt. agar umatnya tidak dibinasakan ((دَعَا بِأَنْ لاَ يُظْهِرَ عَلَيْهِمْ عَدُوّاً مِنْ غَيْرِهِمْ. وَلاَ يُهْلِكَهُمْ بِالسِّنِينَ. فَأُعْطِيَهُمَا. وَدَعَا بِأَنْ لاَ يَجْعَلَ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ. فَمُنِعَهَا))
- Tidak ada adzab isti’shal (membinasakan)
- Tetap mencintai ((ضَرَبَهُ قَوْمُهُ فَأَدْمَوْهُ، وَهُوَ يَمْسَحُ الدَّمَ عَنْ وَجْهِهِ وَيَقُولُ: «اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِقَوْمِي فَإِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ)) [Bukhari].
Beliau sangat lembut
(فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ) [Ali Imran: 159].
- Kelembutan (berkata sopan, berhati lembut) berasal dari rahmat Allah swt.
- Perkataan kasar diungkapkan dengan (الفظ) yang bermakna air yang sudah berubah warna dan baunya.
- Kata kasar dan hati keras membuat orang lain menjauhkan diri.