Latest Post
07.12
MAKNA DAN KESEMPURNAAN ISLAM 1
MAKNA DAN KESEMPURNAAN
ISLAM
”....Pada
hari ini Telah Kusempurnakan untuk kamu Agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam menjadi agama bagimu...”. (Al-Maidah[5]:3)
S
|
uatu saat datanglah para pemuka Yahudi menghadap
Rasulullah SAW. Mereka terdiri dari Abdullah bin Salam, Tsa’labah ibnu Yamin,
Asad bin Ka’ab, Usaid bin Ka’ab, Sa’id bin ’Amru dan Qais bin Zaid. Tujuan
kedatangan mereka adalah untuk memeluk Agama Islam, tetapi dengan suatu syarat
tertentu.
”Ya
Rasulullah, hari Sabtu adalah hari yang kami hormati, maka
biarkanlah kami tetap menghormatinya. Sesungguhnya kitab Taurat adalah kitab
Allah juga, maka biarkanlah kami menjalankannya di malam hari”,
demikian permintaan mereka.
Atas permintaan mereka itu, Allah SWT
langsung memberikan jawaban dengan menurunkan ayat:
”Hai orang-orang
yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan (kaffah), dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah[2]:208)
Allah SWT menolak permintaan para pemuka
Yahudi tersebut, yang ingin masuk Islam dengan syarat tetap menghormati hari Sabtu dan
tetap menjalankan Taurat di malam hari. Jika ingin masuk Islam, harusnya
masuklah dengan keseluruhan (kayak mandi, kalo sudah basah
seluruh badan kan seger....); nggak
mencampurkannya dengan yang lain. Masuklah ke dalam ajaran Islam secara
keseluruhan, jangan diterima sebagian dan menolak sebagian yang lain.
Totalitas deh...!
Mengenal Islam? Aneh barangkali ketika
kita mendengar ajakan ini (sudah berapa tahun ya kita memeluk
Islam ini?). Sebagai seorang muslim, tentunya kita tidak asing
dengan Islam: Agama, keyakinan, dan juga sistem hidup kita.
Seolah-olah ajakan ini tidak ditujukan untuk kita, tetapi untuk mereka yang belum
mengenal Islam sama sekali, atau mereka yang masih ragu dan perlu penjelasan
yang lebih detail tentangnya sehingga dapat menyingkap tabir kegelapan, serta
memberikan kejelasan sehingga tidak ada lagi kebingungan pada dirinya.
Akhir-akhir ini, banyak orang Islam yang
salah mengartikan Islam sehingga salah pula mengamalkan ajaran-ajarannya.
Mengapa ini terjadi? Hal ini disebabkan
karena kurangnya pengetahuan mereka akan Islam dan adanya pengaruh dari
musuh-musuh Islam. Mereka berpandangan,
bahwa Islam tidak lebih hanyalah Agama akhirat yang mengatur tata cara
beribadah kepada Allah, sholat, puasa, atau bahkan ada yang beranggapan bahwa
Islam digunakan hanya untuk mengusir setan. Mereka beranggapan bahwa Islam
tidak ada hubungannya dengan masalah kehidupan sehari-hari misal sikap
sehari-hari, makan, minum, berpakaian, pergaulan, apalagi untuk politik,
ekonomi, kemasyarakatan, pemerintahan, dan lain-lain. Islam tidak hanya
dipandang sebagai akidah atau keyakinan saja, tetapi juga akhlak (sikap),
tingkah laku, perasaan (emosi), keluarga dan masyarakat. (wah.. semoga
kita tidak termasuk golongan yang ini nih... amin).
Nah.. bagaimana
sih para ulama’ mendefinisikan ad-din
atau agama itu
sendiri? Para ulama’ mendefinisikan ad-din
sebagai peraturan Ilahi yang mengendalikan orang-orang yang memiliki akal
sehat untuk sukarela kepada kebaikan hidup di dunia dan keberuntungan di
akherat. Kalau kita perhatikan,
Islam adalah agama yang menyeluruh , lengkap, dan sempurna. Mulai dari
sikap ketika makan, berapa kunyahan setiap suapannya, sampai kaki mana yang
harus dilangkahkan terlebih dahulu ketika memasuki kamar mandi. Tidak ada agama
selain Islam yang mengatur selengkap itu. Itu karena Islam memang berasal dari
Yang Maha Menciptakan kita.
Analoginya gini.. kalau
ada suatu barang, siapakah yang paling tahu tentang seluk-beluk barang itu, apa
manfaatnya, apa kerugiannya, terbuat dari bahan apa saja, apa kelebihannya, apa
kekurangannya, sampai bagaimana seharusnya kita memperlakukan barang itu dan
apa yang menjadi pantangan dalam perlakuan kita terhadap barang itu. Siapakah
yang paling tahu tentang itu semua? Ya tidak ada yang
lain selain pembuat barang itu sendiri. Sehingga hampir semua barang terdapat
aturan pakainya. Sama halnya dengan kita. Yang Menciptakan kita adalah Allah. So.. yang
paling tahu tentang seluk-beluk kita adalah
Allah SWT. Allah SWT memberikan panduan yang sangat lengkap berupa Al Qur-an untuk kita jalani. Agar kita tetap
selamat dan lebih optimal dalam menjalani kehidupan ini. Dengan berserah diri
dan tunduk hanya kepada Allah, maka manusia akan mendapatkan kebahagiaan dan
kedamaian di dunia dan akhirat.
Sebenarnya, kata
“ISLAM” itu sendiri diambil dari bahasa Arab. Secara bahasa (etimologi), Islam
memiliki beberapa makna, yaitu:
a.
Menundukkan atau menghadapkan wajah (Aslama)
Menundukkan
wajah bukan berarti kemana-mana melihat kebawah terus loh.., bukan
juga berarti tidak pernah menyapa orang lain karena saking tunduk dan
khusyuknya kita meresapi hidup sebagai seorang muslim. Menundukkan wajah
berarti ikhlas menyerahkan diri kepada Allah SWT. Bahwa memang Allah lah yang
paling pantas menetapkan aturan-aturan hidup buat kita.
Firman Allah:
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ
أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا
وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا
”Dan
siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan
dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama
Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.” (An Nisaa'[4]:125)
b.
Berserah diri (Al-Istislaam)
Secara fitrah
(kodrat) semua yang di ciptakan Allah, dari benda sebesar atom sampai alam
semesta ini berserah diri secara total kepada Allah. Kalau kita enggan
berserah diri, maka sesungguhnya kita bisa diartikan sedang menandatangani
piagam persetujuan terhadap kebinasaan diri kita sendiri. Ngeri nggak..
sebagaimana firman Allah:
أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ
وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ
يُرْجَعُونَ
”Maka
apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah
menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun
terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.” (Ali 'Imran[3]:83)
Contoh orang-orang yang tidak berserah diri adalah kaum
Nabi Luth AS, yaitu kaum Sodom. Secara fitrah semestinya
laki-laki berpasangan dengan perempuan, namun mereka melanggarnya sehingga
Allah mengazab mereka tanpa sisa. Seperti tergambar dalam Firman Allah surah Huud[11]:82.
c.
Bersih, suci (As-Salamah)
Pengertian ini
mencerminkan ajaran Islam yang mementingkan kebersihan. Tidak hanya kebersihan
hati atau ruhiyah saja tapi juga
kebersihan tubuh, tempat tinggal, kebersihan harta yang diperoleh, juga bersih
dalam berinteraksi dengan orang lain (bermuamalah). Firman Allah yang artinya:
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ * وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ
”Dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa
tinggalkanlah.” (Al-Mudatstsir[74]:4-5)
d. Selamat, sejahtera (As-Salaam)
Ketika
orang-orang Islam mengikuti aturan Allah, menjalani perintah dan menjauhi
segala larangannya, maka keselamatan dan kesejahteraan akan senantiasa mengelilingi
hidupnya. Implementasinya adalah ketika kita mengucapkan ”Assalaamu ’alaikum warahmatullahi wabarakaatuhu” (semoga keselamatan dan rahmat Allah serta
berkah terlimpah atasmu) kepada saudara-saudara kita. Sejatinya kita sedang
mendo’akan saudara sesama muslim sepanjang hari sampai berjumpa kembali. Kalau
cuma mengucapkan selamat pagi, siang atau sore, maka hanya berlaku pada saat
itu saja.
”Apabila
orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami itu datang kepadamu, Maka
Katakanlah: "Salaamun alaikum”. Tuhanmu Telah menetapkan atas Diri-Nya
kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara
kamu lantaran kejahilan, Kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan
mengadakan perbaikan, Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Al-An’am[6]:54)
e. Perdamaian (As-Silmu)
Islam
mengajarkan perdamaian, Islam nggak
mengajarkan kekerasan dan peperangan kecuali untuk menegakkan agama Allah, jadi
kita nggak boleh
terkecoh oleh isu terorisme yang diidentikkan dengan Islam. Itu semua sangat
bertentangan dengan ajaran Islam. Untuk berperang saja dalam Islam ada
aturannya, yakni: dilarang membunuh hewan ternak dan menebang pepohonan selama
menuju medan peperangan, dilarang membunuh wanita, anak-anak
dan orang-orang yang tidak berdaya (orang tua).
”Dan
jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui. ” (Al-Anfaal[8]:61)
f.
Tangga, bertahap (Sullam)
Proses
penciptaan makhluk hidup, baik itu manusia, hewan dan tumbuhan ada tahapannya.
Begitu juga dengan proses penciptaan alam semesta ini. Ini menunjukkan bahwa
Islam sangat mementingkan akan proses yang bertahap. Sebab kebertahapan akan
menciptakan keteraturan, dan keteraturan akan menciptakan kedamaian dan
kebahagiaan.
”Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa
yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas
'Arsy, tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolongpun dan tidak
(pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?. ” (As-Sajdah[32]:4)
Secara terminologis
(istilah) Islam adalah ketundukan kepada wahyu Ilahi yang
diturunkan kepada para nabi dan rasul, khususnya nabi
Muhammad SAW, sebagai hukum atau aturan Allah SWT yang membimbing umat manusia
ke jalan yang lurus menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pada umumnya
nama agama kan
disandarkan pada nama penyeru atau nama asal munculnya bener
nggak? Misalnya Budha diambil dari nama pencetusnya, yaitu
Budha (Sidartha Gautama), Kristen dari Kristus, atau istilah lainnya Nasrani
(karena Yesus lahir di daerah Nazaret). Para orientalis yang memusuhi Islam
menyebut Islam dengan sebutan Muhammadanisme, yang maknanya Islam sebagai
ajaran dari Muhammad. Islam bukanlah Muhammadanisme, melainkan adalah nama yang
langsung diberikan oleh Allah SWT; dienul
Islam. Sebagaimana firman Allah:
”Sesungguhnya
agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang
yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap
ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (Ali Imran[3]:19)
Agama Islam
merupakan wahyu dari Allah SWT untuk umat manusia, yang diturunkan melalui nabi
dan rasul-Nya. Ajaran yang di bawa oleh seluruh nabi dan rasul dari nabi Adam AS
sampai Rasulullah Muhammad SAW adalah Islam, yaitu menyeru untuk bertauhid
meng-Esa-kan Allah SWT. Karena itu, agama ini sering disebut sebagai diinullah
(agama Allah). Orisinalitas ajarannya bebas dari penambahan dan pengurangan
manusia, serta bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sebagai sumber ajaran
Islam, Al Qur-an telah memperoleh jaminan penjagaan dari Allah SWT. Sebagaimana
firmannya yang artinya:
“Sesungguhnya Kami-lah yang
menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Al Hijr[15]:9)
Berbeda dengan agama
samawi (agama yang datang dari Allah)
lainnya, yakni Yahudi dan Nasrani. Pada saat ini, agama Yahudi dan Nasrani
sudah tidak asli lagi, karena telah banyak campur tangan manusia di dalamnya.
Sehingga agama tersebut bukan merupakan diinullah
lagi. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya:
”Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan
dari tempat-tempatnya...” (An-Nisa’[4]:46)
”Dan diantara orang-orang yang mengatakan:
"Sesungguhnya kami Ini orang-orang Nasrani", ada yang telah Kami
ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa
yang mereka telah diberi peringatan dengannya; Maka kami timbulkan di antara
mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Dan kelak Allah akan
memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan.” (Al-Maidah[5]:14)
Label:
Jurnalistik Mahasiswa
15.26
Memperbanyak Takbir ketika khutbah
Hal-Hal Sunnah Dalam Ied
FIQH IEDUL ADHA
FIQH IEDUL ADHA
oleh
oleh
DR. Mohamad Taufik Q Hulaimi MA. M.Ed
Direktur Mahad Aly An-Nuaimy
Tiga Hari Raya Dalam
Islam
Hari Jumat
حديث أبي
هريرة -رضي الله عنه- قال : سمعت رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يقول : (إن يوم
الجمعة يوم عيد ؛ فلا تجعلوا يوم عيدكم يوم صيامكم إلا أن تصوموا قبله أو بعده)
Iedul Fitri
عن ابي
هريرة عن النبى ص - م انه قال ( صومكم يوم تصومون وفطركم يوم تفطرون واضحاكم يوم
تضحون ( اخرجه
ابو داود وبن ماجه والترمذى وصححه
Iedul Adha
حديث
عقبة بن عامر رضي الله عنه أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال : (يوم عرفة
ويوم النحر وأيام التشريق عيدنا أهل الإسلام وهي أيام أكل وشرب)
Hikmah Ied
Setiap
bangsa mempunyai hari khusus untuk bergembira, makan, minum , menghiasi diri
dengan memakai pakaian bagus dan keluar rumah dengan segala kemeriahannya.
ورد عن
أنس - رضي الله عنه - أنّه قال : « كان لأهل الجاهليّة يومان في كلّ سنة يلعبون
فيهما ، فلمّا قدم النّبيّ صلى الله عليه وسلم المدينة قال : كان لكم يومان تلعبون
فيهما وقد أبدلكم اللّه بهما خيراً منهما : يوم الفطر ويوم الأضحى »
Hukum Mengumandangkan
Takbir
Hukum Takbir Di Iedul
Adha
Disunnahkan
untuk mengumandangkan takbir dimalam hari Ied, baik dimasjid, di rumah, di
jalan-jalan bahkan di pasar dan tempat lainnya.
Disunnahkan
bertakbir ketika kita berjalan menuju tempat sholat
{ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ
عَلَى مَا هَدَاكُمْ } [البقرة : 185] [82]
Perempuan
juga disunnahkan mengumandangkan takbir dengan merendahkan suaranya
في حديث
أم عطية : ( ..حتى نخرج الحُيّض فيكُنّ خلف الناس ، فيكبرن بتكبيرهم ويدعنّ
بدعائهم ... )
Jenis
Takbir
Takbir
Zawaid :
- Waktu Takbir Dalam Iedul Adha
- Takbir mutlak Dimulai sejak awal bulan Zulhijjah sampai berakhirnya hari tasyriq
- Takbir muqoyyad dimulai sejak sholat subuh di hari arafah dan berakhir ketika sholat asar di hari terakhir hari tasyriq, tanggal 13 zulhijjah.
- Takbir mutlah di hari Iedul Fitri dimulai sejak melihat hilal di awal bulan syawal sampai Imam keluar menuju mimbar.
- Tidak ada takbir muqoyyad di Iedul Fitri
Lafadh Takbiir
Lafadh
yang di-Sunnah-kan
الله
أكبر الله أكبر الله أكبر.
Pendapat
Ibnu al-Qoyyim dibaca dua kali
الله
أكبر الله أكبر لا إله إلا الله، والله أكبر الله أكبر ولله الحمد.
Al
Imam Syafi’I Membolehkan tambahan Lafadh Dalam Takbir:
وقال في
الأم: )أحب أن
تكون زيادته: الله أكبر كبيرا والحمد لله
كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا ،لا إله إلا الله ولا نعبد إلا إياه مخلصين له
الدين ولو كره الكافرون، لا إله إلا الله وحده صدق وعده ونصر عبده وهزم الأحزاب
وحده، لا إله إلا الله والله أكبر.
Dalam
Riwayat Muslim disebutkan Bahwa Nabi bertakbir dengan lafadh diatas di bukit
Shofa
Takbir
berjamaah
Para
Ulama Berbeda pendapat dalam hukum Takbir berjamaah
Pendapat
pertama: boleh, tidak Bidah!
قال
الإمام الشافعي كما في الأم 8/124 :
( وأحب إظهار التكبير جماعة وفرادى في ليلة الفطر وليلة النحر مقيمين وسفرا في منازلهم ومساجدهم وأسواقهم ويغدون إذا صلوا الصبح ليأخذوا مجالسهم وينتظرون الصلاة ويكبرون بعد الغدو حتى يخرج الإمام إلى الصلاة ) اه
( وأحب إظهار التكبير جماعة وفرادى في ليلة الفطر وليلة النحر مقيمين وسفرا في منازلهم ومساجدهم وأسواقهم ويغدون إذا صلوا الصبح ليأخذوا مجالسهم وينتظرون الصلاة ويكبرون بعد الغدو حتى يخرج الإمام إلى الصلاة ) اه
قال
الإمام مالك بعد روايته لهذا الأثر :( الأمر عندنا أن التكبير في أيام التشريق دبر
الصلوات وأول ذلك تكبير الإمام والناس
معه ....)
Takbir
Berjamaah
دليل من
قال بالمشروعية :
1-في صحيح البخاري 1/330 :
( عن أم عطية قالت : كنا نؤمر أن نخرج يوم العيد حتى نخرج البكر من خدرها حتى نخرج الحيض فيكن خلف الناس فيكبرن بتكبيرهم ويدعون بدعائهم يرجون بركة ذلك اليوم وطهرته ) اه
( عن أم عطية قالت : كنا نؤمر أن نخرج يوم العيد حتى نخرج البكر من خدرها حتى نخرج الحيض فيكن خلف الناس فيكبرن بتكبيرهم ويدعون بدعائهم يرجون بركة ذلك اليوم وطهرته ) اه
ولفظ
مسلم 2/606 :(كنا نؤمر بالخروج في العيدين والمخبأة والبكر قالت الحيض يخرجن فيكن
خلف الناس يكبرن مع الناس ) اه
فقولها
بتكبيرهم وقوله مع الناس دليل أنه كان جماعة
2-وفي موطأ مالك 1/404 ومع
المنتقى 3/42 : ( أن عمر بن الخطاب خرج الغد من يوم النحر حين ارتفع النهار شيئا
فكبر الناس بتكبيره ثم خرج الثانية من يومه ذلك بعد ارتفاع النهار فكبر فكبر الناس
بتكبيره ثم خرج الثالثة حين زاغت الشمس فكبر فكبر الناس بتكبيره حتى يتصل التكبير
ويبلغ البيت فيعلم أن عمر قد خرج يرمي).
فقوله بتكبيره
دليل أنه كان جماعة
Pendapat
Kedua : Bidah!
Tidak
ditemukan cara seperti itu dizaman nabi SAW dan tidak pernah dilakukan.
Sebaiknya
ber-takbir sendiri-sendiri
لقوله
صلى الله عليه وسلم: ( من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد ) رواه مسلم .
Pendapat
asy-syeikh Bin Baz : Bidah!
وعمل الناس إذا خالف الشرع المطهر وجب منعه وإنكاره; لأن العبادات
توقيفية لا يشرع فيها إلا ما دل عليه الكتاب والسنة
Apakah
Syeikh Bin Baz Konsisten dengan teori ini?
Shalat ‘Ied
Keutamaan Sholat Ied
- Fadhilah sholat Ied sangat besar, Rasulullah selalu melakukannya, Bahkan menyuruh seluruh kaum muslimiin untuk menghadiri sholat Ied, tidak terkecuali perempuan.
- Para Sahabat selalu melakukannya.
- Merupakan syiar Islam yang harus diagungkan.
(ما من الأيام العمل
الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر ، فقالوا : يا رسول الله ، ولا
الجهاد ؟ قال : ولا الجهاد ؛ إلا رجل خرج يخاطر بنفسه وماله فلم يرجع بشيء)
Hukum Sholat Ied
- Ulama Berbeda Pendapat Tentang Hukum Sholat Ied.
- Wajib Ain (pendapat al-Ahnaaf)
- Sunnah Muakkadah ( pendapat Imam Malik dan mayoritas Syafiiayah)
- Fardu kifayah ( Pendapat Mazhab Hanbali)
1- أمر الله تعالى بها : { فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ } [الكوثر : 2]
والأمر يقتضي الوجوب ، وأمره-النساء أن يخرجن إليها .
2- مواظبة النبي -صلى الله عليه وسلم- عليها وعدم تخلفه عنها .
3- أنها من أعلام الدين الظاهرة ، وأعلام الدين الظاهرة فرض كالأذان
وغيره
Diusahakan
jangan sampai tidak melakukannya!
Sholat Sunnah Sebelum
dan Sesudah Sholat Ied
أ - عن
ابن عباس رضي الله عنهما : (أن النبي -صلى الله عليه وسلم- خرج يوم الفطر فصلى
ركعتين لم يصلّ قبلها ولا بعدها ) .
ب - وعن
أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال : (كان رسول -صلى الله عليه وسلم- لا يصلي قبل
العيد شيئاً ؛ فإذا رجع إلى منزله صلى ركعتين)
- Tidak ada sholat qobliyah dan ba’diyah
- Boleh Sholat Dhuha di rumah
- Sholat Tahiyyatul Masjid apabila di masjid
- Sebagian ulama menganjurkan sholat tahiyyatul Masjid jika dilapangan.
- Sholat Mutlak boleh apabila sudah lewat waktu haram
Tempat Sholat Ied
Sunnah
Dilakukan Di lapangan
عن عبيد
الله بن عمر عن نافع عن بن عمر أنه كان يوم الأضحى يخرج إلى المصلى ولا يطعم شيئا
- Kecuali di Masjid Al-Haram.
- Kalau Masjid menampung jamaah dengan jumlah besar , Menurut Imam Syafi’I boleh di masjid dan tidak disunnahkan di lapangan.
- Menurut Pendapat lain tetap disunnahkan di lapanga.
Sebab
beda pendapat; Illah dilakukan sholat di masjid al-Haram di Makkah dan Tidak dilapangan
Waktu Sholat ‘Ied
- Dilakukaan ketika waktu haram sholat berakhir.
- Bukan sebelum terbit matahari dan bukan ketika terbit.
- Mensegerakan sholat Iedul Adha
- Mengakhirkan sholat Iedul Fitri
وقال ابن
القيم : (وكان -صلى الله عليه وسلم- يؤخر صلاة عيد الفطرويعجل الأضحى ، وكان ابن
عمر مع شدة اتباعه للسنة لا يخرج حتى تطلع الشمس) زاد المعاد (1/442)
- Seruan Peringatan Dimulainya Sholat Ied
- Sholat Ied tidak dikumandangkan azan dan Iqomah
Hukum
‘Seruan Peringatan’ ; الصلاة جامعة
Boleh
Menurut Imam Syafi’I, karena Rasulullah melakukannya ketika sholat kusuf.
قال
الشافعي في الأم : وأحب أن يأمر الإمام المؤذن أن يقول في الأعياد ,
وما جمع
الناس من الصلاة : " الصلاة جامعة " أو " الصلاة " قال : وإن
قال : " هلم
إلى الصلاة
" لم نكرهه وإن قال : " حي على الصلاة " فلا بأس ، وإن كنت أحب أن
يتوقى ذلك لأنه من كلام الأذان ، وأحب أن يتوقى جميع كلام الأذان " انتهى.
" المجموع " ( 20 / 5)
Pendapat
lain Tidak Boleh;
" عن عطاء , قال :
أخبرني جابر أن لا أذان يوم الفطر حين يخرج الإمام , ولا بعد ما يخرج الإمام , ولا إقامة , ولا نداء ولا شيء , لا نداء يومئذ ولا إقامة
. رواه مسلم
Sholat Ied Dilakukan
Sebelum Khutbah
قال ابن
عباس رضي الله عنهما : (شهدت مع رسول الله -صلى الله عليه وسلم- وأبي بكر وعمر
وعثمان رضي الله عنهم فكلهم كانوا يصلون قبل الخطبة)
Dizaman
Usman Bin Affan, khutbah dilakukan sebelum sholat Ied. Begitu pula di zaman
Ibni Zubair.
عن الحسن
البصري رحمه الله تعالى أن عثمان هو أول من قدم الخطبة على الصلاة وصححه الحافظ في
الفتح (2/524) ، وعثمان -رضي الله عنه- إنما فعل ذلك اجتهاداً منه لما رأى
الناس يتأخرون فتفوتهم الصلاة فحرصاً منه عليهم قدم الخطبة حتى يدركوا الصلاة ،
انظر : فتح الباري (2/425).
Takbir “Tambahan” Dalam
Sholat
- Hukum Takbir “tambahan”: Sunnah,
- Sholat Ied tetap sah tanpa takbir “tambahan”
- Tujuh kali di Rakaat pertama, selain takbiratul Ihram.
- Lima kali di rakaat ke dua, selain takbir berdiri.
Berzikir diantara
takbir
- Seandainya imam lupa bertakbir, dan langsung membaca al Fatihah maka tidak perlu kembali dan bertakbir. Karena meninggalkan wajib untuk melaksanakan sunnah dilarang.
- Kalau terlambat tetap mengikuti imam tanpa harus mengulang takbir
- Terlambat dan masih mendapatkan tasyahhud akhir, maka sholat dua rakaat dengan melakukan takbir “tambahan”
Surat yang dibaca dalam
Sholat Ied
- Membaca surat Qoof (ق ) dan Surat al Qomar
- Atau membaca al ‘ala ) ( الأعلى dan al Ghosyiyah (الغاشية)
- Tidak dilarang mengulang surat tersebut apabila Ied bertepatan dengan hari Jumat
(وإذا اجتمع العيد والجمعة
في يوم واحد يقرأ بهما في الصلاتين)
أخرجه مسلم في العيدين (878)
Tidak
Melakukan Sholat Ied Pada Hari H
Kalau
tidak mengetahui bahwa hari itu adakah hari Ied, dan matahari sudah tergelincir
ke barat maka sholat diadakan di hari berikutnya
لحديث
عمير بن أنس عن عمومة له من الأنصار قال : (غُمّ علينا هلال شوال فأصبحنا صياماً ،
فجاء ركب في آخر النهار فشهدوا أنهم رأوا الهلال بالأمس ، فأمر النبي -صلى الله
عليه وسلم- أن يفطروا يومهم ، وأن يخرجوا غداً لعيدهم)
- Iedul Fitri Tidakboleh dilakukan di hari kedua kecuali ada uzur
- Iedul Adha boleh dilakukan di hari tasyriq baik karena uzur atau tanpa uzur.
Mengqodho
Sholat Ied
Apabila
tertinggal Sholat jamaah Ied, apakah di qodho?
- Pendapat Pertama: Tidak di qodho walupun ada sebab dan uzur
- Pendapat Mazhab Syafi’i: di qodho baik dengan berjamaah atau sendirian, karena sholat-sholat nawafil semuanya ada qodhonya
- Pendapat Hanabilah: tidak di qodho, kalau mau mengqodhonya dilakukan empat rakaat satu salam atau dua salam
Shalat Ied ketika Safar
- Tidak boleh mengadakan sholat Ied bagi para musafir.
- Salah satu rukun sholat Ied dilakukan dalam keadaan muqim, tidak safar
- Ikut Sholat Ied dengan penduduk setempat dibolehkan
- Rasulullah melakukan safar ketika haji dan ketika berperang , tidak ada riwayat bahwa Rasulullah melakukan jumat dan Ied ketika safar
Hukum Shalat Ied bagi
Perempuan
Perempuan Dianjurkan
untuk sholat Ied
« كان رسول اللّه صلى الله
عليه وسلم يخرج العواتق وذوات الخدور والحيّض في العيد ، فأمّا الحيّض فكنّ يعتزلن
المصلّى ويشهدن الخير ودعوة المسلمين »
Harus menjaga hal-hal
yang bisa menimbulkan fitnah ; seperti:
- memakai pakaian yang syar’i,
- tidak berklebihan dalam berdandan,
- tidakmemakai minyak wangi ,
- Dipisah antara laki-laki dan perempuan
Iedul
Adha Bertepatan Dengan Hari Jumat
عن أبي
هريرة رضي الله عنه عن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- أنه قال : (قد اجتمع في
يومكم هذا عيدان ؛ فمن شاء أجزأه من الجمعة ؛ وإنّا مُجمِّعون) أخرجه أبو داود في
الجمعة (1073)
- Boleh Tidak Sholat Jumat
- Sebagian Ulama berpendapat tidak perlu sholat dhuhur
عن عطاء
قال : (صلى بنا ابن الزبير في يوم عيد في يوم جمعة أول النهار ، ثم رحنا إلى
الجمعة فلم يخرج إلينا فصلينا وحدنا ، وكان ابن عباس بالطائف ، فلما قدم ذكرنا ذلك
له ، فقال : أصاب السنة) أخرجه أبو داود في الجمعة (1071)
- Sebaiknya sholat dhuhur
Khutbah Iedul Adha
- Hukum mendengarkan Khutbah
- Disunnahkanmendengarkan khutbah Ied
- Khutbah Ied bukan rukun sholat Ied
(إنا نخطب ؛ فمن أحب أن
يجلس للخطبة فليجلس ، ومن أحب أن يذهب فليذهب) أخرجه أبو داود (1155)
- …kalau mau duduk dan mendengarkan maka duduklah, kalau mau pergi silahkan….
Apakah Satu atau dua
Khutbah?
Terdapat
dua pendapat yang berbeda
- Pertama: Khutbah Ied dilakukan dengan dua khutbah
لحديث
جابر قال : (خرج رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يوم فطر أو أضحى فخطب قائماً ، ثم
قعد قعدة ثم قام) أخرجه ابن ماجة في العيدين (1289)
- Kedua : Khutbah Ied hanya satu kali
لما روى
جابر رضي الله عنه : (قام النبي - صلى الله عليه وسلم- يوم الفطر فصلى ، فبدأ
بالصلاة ثم خطب ، فلما فرغ نزل فأتى النساء فذكّرهن وهو يتوكأ على يد بلال .. ) أخرجه
البخاري في العيدين (987) ومسلم في العيدين (885)
Khutbah dilakukan dua
kali, satu untuk laki-laki dan satu kali lagi untuk perempuan ditempat khusus
Apakah Khutbah Dimulai
Dengan Takbir
Dimulai Dengan Takbir
روى عبيد
الله بن عبد الله بن عتبة قال : (السنة التكبير على المنبر يوم العيد ؛ يبتدئ خطبته
الأولى بتسع تكبيرات قبل أن يخطب ، ويبدأ الآخرة بسبع ) اخرجه عبد الرزاق (5672)
Pendapat
lain: Dimulai Dengan hamdalah: الحمد
لله
قال شيخ
الإسلام : لم ينقل أحد عن النبي -صلى الله عليه وسلم- أنه افتتح خطبة بغير الحمد
لا خطبة عيد ، ولا خطبة استسقاء ، ولا غير ذلك( مجموع الفتاوى (22/393)
Memperbanyak Takbir ketika khutbah
Disunnahkan
Khutbah Khusus Bagi perempuan
Hal-Hal Sunnah Dalam Ied
- Mengumandangkan Takbir
- Mandi dan Menghiasi Diri
- Tidak makan Sebelum Shalat Selesai
- Keluar Dari Rumah Sepagi mungkin
- Berjalan Kaki Menuju Tempat Sholat
- Pulang melalui jalan yang berbeda
- Bergembira Di Hari Raya
Ucapan Selamat di Hari
Raya
عن جبير
بن نفير قال : (كان أصحاب رسول الله -صلى الله عليه وسلم- إذا التقوا يوم العيد
يقول بعضهم لبعض : تقبّل الله منا ومنك) قال الحافظ : رويناه في المحامليات بإسناد
حسن انظر : الفتح (2/ 517)
وعن محمد
بن زياد الألهاني قال : (كنت مع أبي أمامة الباهلي رضي الله عنه وغيره من أصحاب
النبي -صلى الله عليه وسلم- فكانوا إذا رجعوا يقول بعضهم لبعض : تقبل الله منا
ومنك) قال الإمام أحمد : إسناده جيد كما نقله ابن التركماني في الجوهر النقي .
(1/253)
Hukum Berziarah ke
Kuburan Di Hari Ied
- Ziarah Kubur secara umum disyariatkan
- Tujuan Ziarah mengingat kematian
- Iedul adha adalah hari bergembira:
- Hendaknya diisi dengan kegiatan yang membuat kita bergembira
- Tidak sepatutnya diisi dengan hal yang membuat kita sedih
- Tidak ada larangan berziarah di hari Ied
- Mengkhususkan hari tertentu untuk berziarah tidak sunnah
15.18
FIQIH IBADAH DI SEPULUH HARI AWAL ZULHIJJAH
FIQIH IBADAH DI SEPULUH HARI AWAL
ZULHIJJAH
DR. Mohamad Taufik Q Hulaimi M.A.
Mudir Mahad Aly An-Nuaimy Jakarta
Fadhilah Sepuluh Hari Di Awal Bulan Zulhijjah
1. Allah swt Bersumpah Dengan Sepuluh Hari Awal
Zulhijjah
• { وَالْفَجْرِ
(1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ } [الفجر:2،1].
•
Demi fajar, dan malam yang sepuluh, (QS.
89:1-2)
• قال ابن كثير رحمه الله: المراد بها عشر ذي الحجة.
•
Ibnu Katsir : “ yang dimaksud dengan ‘malam yang
sepuluh adalah sepuluh hari zulhijjah.”
2. Sepuluh Hari Awal Zulhijjah adalah ‘hari yang telah ditentukan’
• { وَيَذْكُرُوا
اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ } [الحج: 28].
•
dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari
yang telah ditentukan
• قال ابن عباس : "أيام العشر".
•
Ibnu Abbas : “ Sepuluh hari pertama di bulan
zulhijjah”
3. Sebaik-baik hari di Dunia
•
فعن جابر رضي الله عنه عن النبي صلى
الله عليه وسلم قال :( أفضل أيام الدنيا أيام العشر ـ يعني عشر ذي الحجة ـ قيل:
ولا مثلهن في سبيل الله؟ قال : ولا مثلهن في سبيل الله إلا رجل عفر وجهه
بالتراب). [ رواه البزار وابن حبان وصححه
الألباني].
•
Sebaik-baiknya hari di dunia adalah hari yang
sepuluh, yaitu sepuluh hari pertama bulan zulhijjah,
•
seseorang berkata: apakah jihad fisabilillah
tidak sebanding dengannya?
•
Beliau menjawab: tidak sebanding dengannya
jihad fisabilillah. Kecuali, seorang lelaki wajahnya penuh dengan debu.
4. Dalam Sepuluh Hari Awal Zulhijjah Terdapat
Ibadah-Ibadah Pokok
•
قال الحافظ ابن حجر في الفتح: (والذي
يظهر أن السبب في امتياز عشر ذي الحجة لمكان اجتماع أمهات العبادة فيه، وهي الصلاة
والصيام والصدقة والحج، ولا يتأتى ذلك في غيره).
•
Sebab keistimewaan sepuluh hari awal zulhijjah
, terdapat didalamnya ibadah-ibadah pokok, Shalat, haji, sedekah, puasa. Hal
seperti ini tidak terdapat di hari-hari lain.
•
Hari Arafah
•
Hari menyembelih Qurban
•
Hari Mabit di muzdalifah
Fadhilah Beramal Shaleh Di Sepuluh Hari Awal
Zulhijjah
1. Amal Shaleh di Sepuluh Hari Awal Zulhijjah
Lebih Baik Dari Jihad
•
Kecuali seorang yang berangkat jihad, ia
mempertaruhkan jiwa dan hartanya. Ia tidak kembali dengannya.
•
1- عن
ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي r قال: "ما العمل في أيام أفضل من
هذه العشر" قالوا: ولا الجهاد؟ قال: "ولا الجهاد إلا رجل خرج يخاطر
بنفسه وماله فلم يرجع بشيء". [رواه البخاري].
•
Tidak ada Amal Shaleh yang paling baik dari
pada yang dilakukan di hari-hari sepuluh awal zulhijjah
•
Sahabat Bertanya: Jihad tidak lebih baik?
•
Beliau menjwab: Jihad pun tidak lebih baik,
kecuali seorang yang berangkat jihad, ia mempertaruhkan jiwa dan hartanya. Dan
Ia tidak kembali dengannya.
2.Memperbanyak Zikir
• { وَيَذْكُرُوا
اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ } ( سورة الحج : الآية 28).
•
”dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari
yang telah ditentukan”
•
2-
وعن ابن عمر رضي الله عنهما: قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "ما من
أيام أعظم عند الله سبحانه ولا أحب إليه العمل فيهن من هذه الأيام العشر. فأكثروا
فيهن من التهليل والتكبير والتحميد"
رواه الطبراني في المعجم الكبير.
•
“tidak ada hari-hari yang lebih agung disisi
Allah swt dan tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beramal shalih
di dalamnya dari
pada sepuluh hari ini, maka perbanyaklah Tahlil, takbir dan tahmid!”
3. Berusaha keras Dan Serius Beribadah
•
وكان سعيد بن جبير- رحمه الله- وهو
الذي روى حديث ابن عباس السابق: "إذا دخلت العشر اجتهد اجتهادا حتى ما يكاد
يقدر عليه " رواه الدارمي بإسناد حسن
•
Said bin Zubair –rahimahullah- kalau memasuki
sepuluh hari awal bulan zulhijjah berusaha keras dan serius beribadah,
sampai-sampai ia sendiri hampir tidak kuat melakukannya.
4. Membaca Al-Quran dan Qiyam Lail
•
وروي عنه –سعيد بن جبير - أنه قال:
"لا تطفئوا سرجكم ليالي العشر" كناية عن القراءة والقيام.
•
Diriwayatkan dari said bin Zubair bahwa ia
berkat: “jangan kalian matikan lampu-lamu kalian di sepuluh hari awal
zulhijjah!”
•
Maksudnya : jangan berhenti membaca al-Quran
dan shalat qiyam lail.
5. Puasa Arafah
•
Rasulullah saw mensunnahkan saum di hari arafah
bagi yang tidak melakukan haji.
•
Bagi yang melakukan haji tidak disuruh berpuasa
agar memusatkan diri untuk berdo’a dan agar Ia kuat beribadah di Arafah.
• " صوم يوم عرفة يكفر سنتين ، ماضية
ومستقبلة . . . " [ رواه مسلم وأحمد والترمذي ] .
•
“Puasa hari Arafah menghapus dosa dua tahun,
yang sudah lalu dan yang akan datang”
6. Puasa
•
قد صح عند رسول الله صلى الله عليه
وسلم أنه قال : " من صام يوماً في سبيل الله باعد الله منه جهنم مسيرة مائة
عام " .
•
“Barang siapa puasa satu hari fisabilillah
Allah menjauhkan neraka jahannam sejauh perjalanan seratus tahun.”.
•
Amal Shalih di sepuluh hari pertama zulhijah
amal shaleh terbaik
•
Maka betapa besarnya pahala puasa di sepuluh
hari awal bulan zulhijjah.
Amal Shalih Di Sepuluh Hari Awal Zulhijjah
•
Taubat
•
Menjaga Ibadah wajib
•
Menjaga Ibadah Sunnah
•
Silaturahmi
•
sedekah