Oleh:
Ust. Amir Hamzah, Lc
Dosen Mahad Aly An-Nuaimy
Rasulullah Saw. sabdakan, "Amal perbuatan seseorang tidak akan menyelamatkannya (dari neraka)."
Para Sahabat bertanya, "Tidak pula dirimu, wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab, "Termasuk saya, kecuali jika Allah meliputi diriku dengan rahmat-Nya." (h.r. Bukhari & Muslim)
Dalam kitab madarijussalikin, Imam Ibnu Qayyim menyebutkan 10 hal yang dapat menumbuhkan cinta kita kepada Allah Swt, kemudian cinta-Nya kepada kita:
Pertama: membaca Alquran dengan penuh tadabbur dan upaya keras untuk memahami kandungan maknanya.
Kedua: bertaqarrub kepada Allah dengan ibadah fardhu dan ibadah sunnah. Karena hal ini mengantarkan kita mencapai derajat mahbubiyah (dicintai oleh Allah) setelah derajat mahabbah (mencintai-Nya).
Ketiga: berzikir
kepada Allah dalam setiap kondisi, dengan lisan, hati, perbuatan dan
keadaan. Sesungguhnya porsi cinta Allah yang akan kita peroleh
tergantung dengan porsi zikir kita kepada Allah.
Keempat: mendahulukan
cinta Allah atas cinta pribadimu ketika menghadapi desakan hawa nafsu.
Diantaranya, mendahulukan keinginan Allah atas keinginan nafsu kita.
Kelima: menuntun
hati untuk mengetahui dan memahami asma' dan sifat Allah. Barangsiapa
mengenal asma dan sifat Allah, ia pasti akan mencintai-Nya.
Keenam:
menyaksikan kebaikan dan nikmat-nikmat Allah, baik yang tampak ataupun
yang tidak; sebab hal ini akan menyeru hati kita untuk mencintai-Nya.
Ketujuh: ini yang paling dahsyat, yaitu: seluruh hati kita luluh di hadapan Allah Swt.
Kedelapan: ber-khalwat
(menyendiri) bersama Allah pada saat Dia turun ke langit dunia
(sepertiga malam terakhir) untuk bermunajat kepada-Nya, membaca
firman-Nya, berdiri di hadapan-Nya dengan sepenuh hati dan adab
penghambaan; kemudian diakhiri dengan beristighfar kepada-Nya.
Kesembilan: menyertai
orang-orang beriman dan mencintai Allah; mengais mutiara-mutiara indah
dari setiap perkataan mereka, seperti halnya kita memilih buah-buah yang
terbaik dan segar.
Kesepuluh: menjauhi segala hal yang dapat menghalangi hati dari Allah Swt..