RUKUN ISLAM bag.4


RUKUN ISLAM
Bag.4 dari 6

Rukun ke-tiga
“Berpuasa pada bulan Ramadhan. “ Allah ta’ala mensyari’atkan puasa pada bulan kesembilan dari bulan hijriyah, yaitu bulan Ramadhan.  Allah berfirman yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.  Yaitu dalam beberapa hari yang tertentu. “ (Al-Baqoroh:183-184)

Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, jima’ (hubungan badan), lalu bersabar dari nafsu tersebut mulai Subuh (fajar) hingga terbenamnya matahari. Dengan itu manusia menghendaki ridlo  Allah ta’ala dan beribadah kepada-Nya. Dalam puasa terdapat beberapa manfaat tak terhingga. Diantara yang terpenting:
a.       Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu diantara sarana terbesar mencapai taqwa kepada Allah ta’ala.
b.      Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan, ekonomi, dan sosial adalah amat banyak. Tidak ada yang dapat mengetahuinya selain mereka yang berpuasa atas dorongan akidah dan iman.

Puasa dilakukan untuk “menahan” dalam arti yang sangat luas. Menahan diri dari belenggu ego duniawi yang tidak terkendali  dan keluar dari garis orbit atau nafsu batiniah yang tidak seimbang. Kesemuanya itu, apabila tidak diletakkan pada pusat orbit yang benar akan berakibat pada ketidakseimbangan hidup yang kemudian akan berakhir pada kegagalan dan kehancuran.
Dorongan nafsu berlebih yang tidak terkendali akan mengakibatkan hati manusia tertutup oleh titik-titik hitam. Jika titik hitam terlalu banyak, maka akan menjadikan hati menjadi berkerak dan susah menerima hidayah/petunjuk dari Allah ta’ala.

Tujuan hidup hakiki seorang manusia adalah mengabdi kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sepanjang hidup seseorang,  tak bisa dihindarkan adanya target “antara” yang bisa mengakibatkan tujuan hidup utamanya tergeserkan. Hal ini adalah ujian manusia untuk istiqomah, mengingat begitu nyata dan kasat matanya target “antara”  dibandingkan dengan target utama yang “tidak kasat mata”. Target  “antara” seharusnya hanya dijadikan “alat motivasi” untuk mencapai target utama, yaitu memperoleh ridlo Allah. Puasa yang dilakukan seseorang akan menjaganya dari pembelokan tujuaan hidup serta menjaga akhlaq seseorang agar sesuai dengan fitrah.

Berbagi itu indah: :
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © 2011. Mahad Aly An-Nuaimy - All Rights Reserved
Template by Creating Website