PENDIDIKAN ISLAM bag.2
URGENSI TARBIYAH ISLAMIYAH
Mengapa
tarbiyah menjadi sangat penting untuk dilakukan? Sobat muda, dalam kehidupan
pribadi maupun masyarakat, tarbiyah Islamiyah mempunyai arti yang sangat
penting karena dari individu-individu yang terbina dan terjaga dalam
nilai-nilai Islamlah segalanya bermula. Individu-individu inilah yang menjadi
modal dasar terbentuknya masyarakat Islam. Mereka adalah batu-bata yang dapat
disusun menjadi bangunan yang kuat dan kokoh.
Tarbiyah
Islamiyah adalah pembentukan (tansyi’ah),
pemeliharaan (ri’ayah), pengembangan (tanmiyah), pengarahan (taujih), dan pemberdayaan (tauzhif) segala potensi yang dimiliki
manusia.
Ada
beberapa fungsi tarbiyah islamiyah bagi seorang muslim:
Pertama,
membentuk kepribadian Islami yang ideal
Apa
sih definisi pribadi yang Islami?
Pribadi yang Islami (syakhsiyah
Islamiyah) adalah pribadi yang menjadi nilai-nilai Islam sebagai unsur-unsur
pembentuk kepribadiannya, sehingga identitas dirinya benar-benar mencerminkan
keIslamannya. Komponen dasar terbentuknya kepribadian seseorang adalah
keyakinan, pendirian, perasaan, pemikiran, watak, performa, dan perilaku. Dan aqidahIislamiyah adalah dasar
pembentukan dari semua komponen tersebut.
Dengan
tarbiyah Islamiyah semua komponen
tersebut dapat diolah menjadi pribadi yang Islami, yaitu pribadi yang memiliki
kekuatan moral yang menjadikan pribadi itu tidak mudah menyerah dalam
menghadapi tantangan betapa pun beratnya. Ciri kepribadian Islami yang lain
adalah memiliki pergerakan yang dinamis, dilandasi oleh kesabaran, ketawakalan,
dan istiqamah.
Sosok
muslim ideal yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai Islam secara
keseluruhan (kaffah) mempunyai
beberapa ciri, antara lain:
a. Benar
akidahnya (salimul akidah).
Kelurusan akidah merupakan pokok terpenting bagi
sosok muslim. Kelurusan akidah ini akan melandasi setiap gerak dan nafas
seseorang, sehingga ia muncul sebagai sosok-sosok yang selalu melangkah dengan
mantap tanpa ragu. Kemantapan akidah ini yang menjadi perhatian Rasulullah saw
dalam membina umatnya. Ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah pertama kali adalah
ayat-ayat tentang akidah, penegakan kalimat laa ilaaha illallah. Dan dengan
pemahaman akidah yang lurus ini akan membawa seorang muslim melaksanakan
syariat secara otomatis.
b. Benar
ibadahnya (shahihul ibadah).
Ibadah adalah segala sesuatu yang dicintai dan
diridhai Allah swt., baik berupa perkataan, kepasrahan, dan ketundukan yang
sempurna serta membebaskan diri dari segala yang bertentangan dan menyalahinya.
Kita sebagai
muslim harus memahami bahwa ibadah merupakan kebutuhan dan kepentingan manusia.
Dan seorang muslim harus benar dalam ibadahnya, yaitu berniat ikhlas karena
Allah semata dan selalu berlandaskan pada syariat Islam.
c. Kokoh
akhlaknya (matinul khuluq).
Islam adalah agama yang mengatur perilaku dalam
segala aspek, mulai dari bangun tidur sampai pagi berikutnya. Sehingga gerak
langkah seorang muslim senantiasa indah karena mengikuti irama yang diatur oleh
pemilik kehidupan ini. Seorang muslim hendaknya senantiasa menjaga akhlak dan
perilakunya, karena akhlak adalah cerminan dari kesempurnaan iman seseorang.
Rasulullah orang yang paling sempurna akhlaknya, bersabda :
“Sesungguhnya
yang paling sempurna imannya dari orang-orang mukmin adalah yang paling baik
akhlaknya. “
d. Berwawasan
luas (mutsaqaful fikr).
Seorang muslim yang ideal layaknya memiliki wawasan
yang luas. Senantiasa memikirkan sesuatu yang membangun dan menuju perbaikan
serta menjauhkan diri dari sifat yang merendahkan. Karena pentingnya wawasan
ini, setiap muslim wajib untuk senantiasa menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun
yang lain.
e.
Kuat fisiknya (qawiyyul jism).
Rasulullah bersabda yang artinya:
“ Mukmin yang
kuat lebih baik dan lebih di cintai Allah daripada mukmin yang lemah; pada
keduanya ada kebajikan. “ ( HR. Muslim )
Rasulullah menegaskan pentingnya seorang muslim
untuk senantiasa menjaga tubuhnya agar tetap sehat dan menjaga diri dari
berbagai penyakit. Seorang muslim adalah sosok yang kuat dan tidak mudah sakit
sehingga kewajiban dan tanggung jawabnya dapat terlaksana dengan baik. Mustahil
seorang muslim dapat menunaikan ibadahnya dan kewajibannya dengan
baik/sempurna, jika dirinya dalam keadaan lemah dan sakit.
f. Mandiri
kehidupannya/bisa mencari nafkah (qadirul
‘alal kasbi).
Seorang muslim adalah pribadi yang inovatif dan
kreatif mampu menunjukkan potensinya
dalam dunia kerja. Ia adalah sosok yang produktif sehingga mampu memenuhi
kebutuhan materinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Rasulullah dan
para sahabat telah mencontohkannya. Di sela-sela sekian banyak tugas dakwah,
beliau-beliau mampu memanfaatkan peluang perekonomian yang ada. Ibaratnya,
seorang muslim harus mampu mengubah batu menjadi emas dengan kemampuan dan
kreativitas yang dimilikinya.
g.
Bermanfaat bagi
orang lain (nafi’ul lighairihi).
Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi
orang lain. Seorang muslim hendaknya mampu menempa dirinya menjadi pribadi yang
memberikan kontribusi yang besar dalam masyarakat. Ia adalah problem solver,
seorang yang selalu bisa memberikan solusi yang tepat. Muslim yang ideal
bukanlah orang yang justru meninggalkan permasalahan; namun sebaliknya, setiap
jejak yang ia tinggalkan adalah kemanfaatan yang bisa dirasakan oleh orang
lain.
h.
Bijaksana dalam
memelihara waktunya (harishun ‘ala
waqtihi).
Banyak pepatah yang menyebutkan bahwa betapa
pentingnya waktu bagi setiap manusia. Bahkan Allah sendiri menegaskan betapa
waktu harus benar-benar dipelihara. Dalam surat Al-Ashar Allah menegaskan bahwa
manusia yang melalaikan waktu yang dimilikinya akan berada dalam kerugian
besar.
Nah,
gimana? Apa salah satu dari ciri-ciri di atas sudah ada pada diri kalian? Sobat
muda, seorang muslim yang ideal mampu memanfaatkan dan memelihara waktu yang
dimilikinya untuk hal-hal yang produktif sehingga ia terhindar dari kelalaian.
Dia juga menghargai waktu yang dimiliki orang lain dan tidak memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk melakukan kesia-siaan, baik dalam urusan
dunia maupun akhirat. Baginya waktu adalah pedang yang jika tidak ditebaskan
dengan tepat, pedang itu justru akan menebas diri sendiri (Wah, menakutkan juga
ya perumpamaan bagi yang menyia-nyiakan waktu?).bersambung…