PENDIDIKAN ISLAM bag.3
URGENSI TARBIYAH
ISLAMIYAH
Adapun bagian kedua, dari fungsi tarbiyah islamiyah bagi seorang muslim :
membentuk jiwa kebersamaan.
Dengan
tarbiyah Islamiyah pribadi-pribadi yang terbentuk dikumpulkan dalam sebuah
amaliyah yang lebih berkualitas yaitu amal jama’i, amal kerja sama antarpribadi
yang akan menghasilkan kekuatan yang lebih besar daripada beramal secara
infardhi ( sendiri-sendiri ). Sejarah mencatat keberhasilan amal jama’i ini
pada masa Rasulullah saw dengan bersatunya kaum Muhajirin dan Anshar.
Rasulullah dengan tarbiyah-nya membuat mereka meninggalkan egoisme golongan
sehingga tercipta masyarakat Islami.
Ketiga (dari fungsi tarbiyah islamiyah),
membentuk kepribadian dai (syakhsiyah
da’iyah).
Sobat
muda, Islam adalah dien yang diridhai Allah swt. Ia adalah dienul haq. Ia
adalah nur ( cahaya ), dan selainnya merupakan kegelapan.
“ Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan
membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas
segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. “ ( At-Taubah[9]:33 )
Karena
itu, Allah swt melarang mencari dien selain Islam. Dai pertama dien ini adalah
Muhammad bin Abdullah. Dan dakwah yang dibawanya adalah Islam. Islam itu syamil
(paripurna), karena setiap dai perlu memiliki pemahaman yang universal
terhadapnya dan dakwah yang dibawakannya. Al-Quran berulang kali menyebut dan
menunjukkan perintah dakwah ini kepada Rasulullah saw secara kontinyu (istimar)
dan tidak berubah/konsisten.
“Bagi tiap-tiap umat telah kami tetapkan syari'at
tertentu yang mereka lakukan, Maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu
dalam urusan (syari'at) Ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya
kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.” (Al-Hajj: 22: 67)
Hal
ini menunjukkan bahwa perintah berdakwah oleh Rasulullah saw mencakup seluruh
kaum muslimin, kecuali pengecualian yang bersifat khusus. Dengan demikian jelas
bagi kita, beban dakwah harus dipikul setiap muslim dan muslimah. Karena itu,
salah satu sasaran tarbiyah Islamiyah ialah mencetak muslim dan muslimah
sebagai tenaga dai yang mampu melaksanakan tugas-tugas amal Islami dan memiliki
ketahanan dalam memikul beban dan menghadapi resiko. Dai yang memiliki
pemahaman yang benar dan luas, iman yang mantap, dan hubungan yang kokoh dengan
Allah swt.
Keempat (dari fungsi tarbiyah islamiyah),
mengembangkan potensi individu.
Sobat
muda, dalam proses tarbiyah seseorang tidak boleh merasa puas dengan apa yang
ada dan merasa cukup dengan apa yang dimilikinya, apalagi menganggap sudah
sempurna. Dengan tarbiyah islamiyah akan diperbaiki kekurangan dan kelemahan
serta ditingkatkannya potensi individu dan wawasan kedepan yang luas. Dengan
demikian, akan terbentuk individu yang siap dan mampu menawarkan konsep
perubahan serta mengajukan solusi berbagai permasalahan umat dan mampu memimpin
umat. Oleh karena itu, kualitas diri merupakan suatu tuntutan dan kebutuhan
dalam proses tarbiyah.
Kelima (dari fungsi tarbiyah islamiyah),
memperdayakan dan mengarahkan potensi.
Tarbiyah
tidak hanya bertujuan melahirkan individu yang baik dan berkualitas secara
pribadi, namun harus mampu memberdayakan potensi dan kualitas individu untuk
menjadi unsur perubah yang aktif dan produktif. Tarbiyah mengarahkan,
memfungsikan, dan memberdayakan potensi individu sesuai dengan kapasitasnya,
sehingga dapat memberikan kontribusi riil bagi dakwah, dan umat; tidak ragu
berjuang dan berkorban demi tegaknya dienul Islam
“ Di antara
orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka
janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara
mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya).“
(Al-Ahzab: 33: 23 )
“ Tarbiyah memang bukan
segala-galanya, tetapi segala-galanya takkan bisa diraih kecuali melalui
tarbiyah “ ( Musthafa Masyhur )