SAINS DALAM AL
QUR-AN bag.1
Allah sungguh telah berfirman
dalam Al Qur-an, bahwa Al Qur-an akan menjadi petunjuk dan pelajaran bagi umat
manusia.
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” ( Yunus[10]:57)
1.
ASTRONOMI
Penciptaan Alam Semesta
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman." (Al Anbiya[21]:30)
Pencipataan alam semesta itu dijelaskan oleh ahli astrofisika
dengan fenomena yang dapat diterima secara luas dengan teori ‘Big Bang’. Hal
ini didukung oleh data penelitian para ahli ilmu falak dan ahli astrofisika
selama beberapa dekade. Menurut ‘Big Bang’, keseluruhan alam semesta pada
awalnya adalah satu massa yang besar (kabut angkasa utama). Kemudian terjadi
‘Big Bang’ (pemisahan sekunder) yang menimbulkan terbentuknya Galaksi. Galaksin kemudian terbagi dalam bentuk
bintang-bintang, planet-planet, matahari, bulan, dan sebagainya.
Kesamaan kongruen antara ayat Al Qur-an dan ‘Big Bang’ memang tidak
bisa terelakkan. Bagaimana mungkin sebuah buku yang muncul di padang pasir 1400
tahun yang lalu berisi kebenaran ilmu pengetahuan yang amat besar, jika itu
bukan wahyu dari Allah?
Ada satu massa permulaan gas sebelum penciptaan galaksi-galaksi
Para
ilmuan menyepakati hal ini. Firman Allah yang artinya:
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
merupakan asap, lalu Dia Berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah
kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa".
keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". (Fushshilat[41]:11)
Bentuk bumi bulat
Firman Allah yang artinya: “Tidakkah
kamu memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang
dan memasukkan siang ke dalam malam dan dia tundukkan matahari dan bulan
masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Luqman[31]:29)
Kata memasukkan disini
berarti bahwa malam secara perlahan mengalami perubahan menjadi siang dan
sebaliknya. Fenomena ini terjadi apabila bumi berbentuk bulat. Bumi tidak
sepenuhnya berputar seperti bola, tetapi geo-spherical,
yaitu ditumpukan pada kutub-kutub. Firman Allah yang artinya: “Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya (dahaahaa).” (An Nazi'at[79]:30)
Kata dahaahaa dalam
bahasa arab berarti telur burung unta, bentuk telur burung unta menyerupai
bentuk geo-spherical bumi.
Cahaya bulan adalah cahaya pantulan, sementara matahari berasal
dari dirinya
Firman Allah yang artinya: “Dia-lah
yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya
manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu
mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang
demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya)
kepada orang-orang yang Mengetahui.” (Yunus[10]:5)
“Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan
matahari sebagai pelita?” (Nuh[71]:16)
Matahari diibaratkan sebagai pelita
yang bersinar, artinya matahari menjadi sumber cahaya sedangkan bulan hanya
bercahaya, dalam hal ini hanya memantulkan cahaya dari matahari.
Matahari berputar, bergerak seimbang dan tidak berputar seperti
sumbu apsis seperti bumi. Firman Allah: “Dan
Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Anbiyaa'[21]:33)
“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun
tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (Yaasiin[36]:40)
Astronomi modern membuktikan bahwa matahari dan bulan mempunyai
garis edar masing-masing dan mengelilingi ruang angkasa dengan gerakannya
masing-masing.
Matahari akan padam setelah periode tertentu, dan mendorong kepunahan
semua mahluk hidup
Firman Allah yang artinya: “Dan
matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha
Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Yaasiin[36]:38)
Kata yang digunakan dalam ayat
tersebut adalah mustaqarr yang
berarti suatu tempat atau waktu yang sudah ditentukan, dan hanya akan sampai
pada periode tertentu.