SAINS DALAM AL QUR-AN bag.5 - habis
Peredaran darah dan produksi susu
“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam
perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan
bagi orang-orang yang meminumnya.” (An Nahl[16]:66)
“Dan Sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar
terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air
susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu
terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan,” (Al
Mu'minuun[23]:21)
Ilmuan Muslim Ibn Nafees menggambarkan sirkulasi darah 1000 tahun
sebelum William Harwey membawa pemahaman ini ke dunia barat. Didalam perut
binatang terjadi proses kimia, dimana makanan diserap di dalam usus kemudian
mengikuti peredaran darah melalui sistem kompleks; kadang-kadang melalui hati.
Darah mengangkut sari makanan ke seluruh tubuh sehingga dihasilkan susu oleh
kelenjar susu.
ILMU JANIN
Manusia diciptakan dari ‘alaq (suatu benda seperti zat)
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah.” (Al 'Alaq[96]:1-2)
Prof. Dr. Keith Moore, seorang Professor ilmu janin dan pimpinan
Departement Anatomy di Universitas Toronto Canada mengatakan menanggapi ayat
ini, bahwa kebanyakan informasi tentang ilmu janin yang terdapat dalam Al
Qur-an sangat cocok dengan penemuan modern bidang ilmu janin dan bagaimanapun
juga mereka tidak bertentangan. Bahkan ada beberapa ayat seperti diatas yang
mempunyai ketelitian ilmiah, ia tidak bisa berkomentar. Untuk membuktikan ayat
di atas maka ia mempelajari tahap permulaan embrio dengan menggunakan mikroskop
dalam laboratoriumnya dan membandingkan dengan sketsa lintah, dan ia sangat
takjub dengan kemiripan yang cocok antara keduanya.
Manusia diciptakan dari tetesan yang memancar antara tulang
punggung dan iga
“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?
Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,” (Ath Thaariq[86]:5-6)
Manusia diciptakan dari nutfah (kuntitas cairan) dan nutfatun
amsyaaj
“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari
kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian
dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging
yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada
kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang
sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada
yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai
pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah
diketahuinya. dan kamu lihat bumi Ini kering, Kemudian apabila Telah kami
turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan
berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (Al Hajj[22]:5)
“Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim).” (Al Mu'minuun[23:13)
“Sesungguhnya Kami Telah menciptakan manusia dari setetes mani yang
bercampur (antara benih lelaki dengan perempuan) yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah
dan larangan), Karena itu Kami jadikan dia mendengar dan Melihat.” (Al
Insaan[76]:2)
Dari
rata-rata tiga juta sperma, hanya satu yang berhasil membuahi sel telur (fertilisasi)
Manusia diciptakan dari Sulalah (inti dari zat cair)
“Kemudian dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.”
(As
Sajdah[32]:8)
“Dia menciptakan kamu dari
seorang diri Kemudian dia jadikan daripadanya isterinya dan dia menurunkan
untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan
kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan yang
(berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan.
tidak ada Tuhan selain Dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (Az Zumar[39]:6)
Janin
dilindungi oleh tiga selubung kegelapan, menurut Prof. Keith Moore, tiga selubung
kegelapan ini adalah mengacu pada:
- Dinding abdominal muka dari ibu
- Dinding kandungan
- Selaput amnio-korionik
Alhamdulillah, betapa beruntungnya kita sebagai seorang muslim
memiliki pegangan hidup untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat yang begitu
kaya akan ilmu, hal ini sepantasnyalah untuk kita syukuri, eits…! Jangan lupa
jangan cuma bisa bangga tapi kita wajib untuk bisa membaca dengan benar,
mengambil hikmah dan mengamalkannya dalam kehidupan kita. Untuk teman – teman
yang Alhamdulillah telah dibukakan hatinya oleh Allah tidak usah bekecil hati,
Insya Allah selama nafas belum tercekat di tenggorokan belum terlambat untuk
memperbaiki diri. So, do you wanna feel more ?! Let’s open & read it, have fun
!!!