Membangun Karakter Berkorban Untuk Kejayaan Bangsa
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الحمد لله الذي بنعتمه تتم الصالحات ، وبفضله تتنزل الخيرات والبركات ، وبتوفيقه تتحقق المقاصد والغايات ، الذي هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده ، لا شريك له ، رضي لنا الإسلام دينا، وأكمل لنا به الفضل، وأتم علينا به النعمة : (الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا) (المائدة:3) (وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ (85) (آل عمران:85)
وأشهد أن سيدنا وإمامنا ، وأسوتنا وحبيبنا ، محمدا عبد الله ورسوله، معلم الناس الخير، وهادي البشرية إلى الرشد ، وقائد الخلق إلى الحق، أرسله ربه بالهدى ودين الحق ، مبشرا ونذيرا، وداعيا إلى الله بإذنه وسراجا منيرا، ففتح الله برسالاته آذانا صما ، وأعيانا عميا، وقلوبا غفلا، وأخرج بها الناس من الظلمات إلى النور بإذن ربهم إلى الصراط العزيز الحميد.
اللهم صل وسلم وبارك على هذا النبي الكريم، وأحينا اللهم على سنته، وأمتَّنا على ملته، واحشرنا في زمرته، مع الذين أنعمت عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين ، وحسن ألئك رفيقا.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
Hadirin
Jamaah Sholat Iedul Adha yang dumuliakan Allah
Hari ini adalah hari Raya, Iedul-Adha. Hari raya
bagi Umat Islam adalah hari bergembira yang dimulai dengan ibadah. Bukan hari
bersenang-senang untuk melampiaskan segala keinginan hawa nafsu tanpa perduli
dengan aturan Allah. Hari raya dalam Islam dihiasi
dengan takbir. Rasulullah bersabda:”hiasilah Ied kalian dengan takbir.”
Allahu-akbar, Allahu-akbar, Allahu-akbar.
Allah Maha besar dari segala ambisi manusia, Allah
maha besar dari segala sesuatu yang manusia agungkan, Allah maha besar dari
orang-orang yang manusia hormati dan agungkan. Allah maha besar dari dunia dan
segala kesenangannya. Allah maha besar dari kenikmatan dunia yang selalu menipu
manusia. Allah maha besar dari kekuasaan dan kehormatan. Allah maha besar dari
segalanya. Marilah kita bertanya pada diri kita masing-masing. Masih pantaskah
kita menjadikan selain Allah sebagai tujuan. Masih pantaskah kita menjadikan
dunia ini sebagai sasaran. Masih pantaskah kita Menjadikan harta, jabatan dan
kekuasaan sebagai keinginan? Sedangkan kita berteriak Allahu akbar! Dengan
teriakan Allahu akbar marilah kita jadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan
hidup kita!.
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي
وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ
لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (163)الأنعام
162. Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
163. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah
yang diperintahkan kepadaku dan Aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan
diri (kepada Allah)". Al-an’am
Hadirin
Jamaah Sholat Iedul Adha yang dumuliakan Allah
Pada Iedul-Adha kita
disunnahkan untuk menyembelih hewan kurban. Setiap satu rumah satu hewan
kurban. Dibolehkan satu rumah berkurban lebih dari satu. Bagi yang mampu hukum
meninggalkan ibadah ini adalah makruh. Sangat tercela! Mampu tapi tidak
berkurban.
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
(2)
Sesungguhnya kami Telah memberikan
kepadamu nikmat yang banyak.2. Maka
Dirikanlah shalat Karena Rab-mu; dan berkorbanlah (karena Allah)
Pembagian
Daging kurban yang sesuai dengan sunnah adalah 1/3 untuk yang berkurban dan
keluarganya, 1/3 untuk dibagikan kepada tetangga dan sahabatnya (sebagai
hadiah) dan 1/3 untuk disedekahkan kepada fakir miskin. Kalaupun yang berkurban
ingin mensedekahkan seluruh dagingnya maka dibolehkan.
Daging
dan kulit hewan kurban tidak boleh dijadikan upah dari penyembelihan dan
pengurusan hewan kurban. Upah adalah imbalan atas jasa. Diharapkan kepada pihak
manapun yang merasa terlibat dalam pengurusan kurban untuk tidak mengambil
daging atau kulit kurban dengan alasan jasa yang mereka berikan dalam
pengurusan. Karena hal tersebut bisa dikategorikan mengambil upah dari daging
dan kulit kurban
Hadirin
Jamaah Sholat Iedul Adha yang dumuliakan Allah
Ibadah
Kurban mengingatkan kita pada pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibeahim AS.
Ia adalah salah satu suri tauladan yang Allah sebutkan dalam Al-Quran.
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ
حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ
Sesungguhnya
Telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang
bersama dengan Dia; (al-mumtahanah)
Nabi
Ibrahim AS mengorbankan segalanya demi menggapai ridho Allah. Ia mengorbankan
tanah air yang dicintainya. Berhijrah, meninggalkan negerinya berharap
Allah semata.
وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّي
سَيَهْدِينِ (99)الصافات
99. Dan Ibrahim berkata:"Sesungguhnya Aku
pergi menghadap kepada Tuhanku, dan dia akan memberi petunjuk kepadaku.” ( Maksudnya: Ibrahim pergi ke suatu negeri
untuk dapat menyembah Allah dan berda'wah.)
Ibrahim
AS mengorbankan nyawanya lillahi-ta’ala. Mempertahankan agama dan
aqidahnya dihadapan para thagut memaksakan kekufuran, walau nywa taruhannya.
قَالَ أَفَتَعْبُدُونَ
مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْئًا وَلَا يَضُرُّكُمْ (66) أُفٍّ
لَكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَفَلَا تَعْقِلُونَ (67) قَالُوا
حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آَلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ (68) قُلْنَا
يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ (69) وَأَرَادُوا
بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَخْسَرِينَ (70)الأنبياء
66. Ibrahim berkata:
Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi
manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?"
67. Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah
selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?
68. Mereka berkata: "Bakarlah dia dan
bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak".
69. Kami berfirman: "Hai api menjadi
dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim",
70. Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim,
Maka kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.
Ibrahim
AS mengorbankan anak kesayangannya. Anak yang dinanti-nanti puluhan
tahun.
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ
الصَّالِحِينَ (100) فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ (101) فَلَمَّا بَلَغَ
مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي
أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ
سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ (102)
100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang
anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
101. Maka kami beri dia khabar gembira dengan
seorang anak yang amat sabar[Nabi Ismail].
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur
sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku
Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah
apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang
yang sabar".
Juga,
Allah SWT mencatat Nabi Ibrahim sebagai manusia yang lulus dalam segala ujian
yang dihadapinya
وَإِذِ
ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ
فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ
إِمَامًا قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ (124)البقرة
124. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya
dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya.
Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh
manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari
keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang
yang zalim".
Apa
yang membuat seorang Ibrahim AS mampu menghadapi ujian-ujian berat, rela
berkorban dengan segala yang ia miliki? Jawabannya adalah:
إِنَّهُ مِنْ
عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (111)
111. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba kami
yang beriman.
Ibadah
Kepada Allah yang dilandasi Iman yang benar adalah rahasia dibalik pengorbanan
Ibrahim AS. Ibadah yang ikhlas lillahi ta’ala yang menjadikan Ibrahim tahan
menghadapi ujian. Ibadah yang dilandasi Iman; iman yang melepaskan diri dari
segala ikatan kecuali ikatan dengan Allah, iman dengan apa yang Allah miliki,
iman dengan takdir Allah., Iman dengan hari pertemuan dengan Allah, Iman dengan
ancaman Allah, iman dengan syurganya Allah. Iman yang hidup di hati seorang
manusia menjadikannya beribadah dengan penuh keyakinan.
Marilah
kita bertanya pada diri kita masing masing. Sudahkah kita mengambil tauladan
dari nabi Ibrahim AS. Apakah keimanan kita mendorong kita untuk mengorbankan
apa yang kita miliki untuk menggapai ridho Allah? Atau iman kita masih terlalu
lemah sehingga masih menjadikan
kehidupan dunia ini sebagai tujuan yang selalu menggoda fikiran kita? Iman kita
lemah Sehingga kita masih ragu untuk berkorban? Bukankah kita berteriak Allahu
akbar. Allah maha besar?
Hadirin
Jamaah Sholat Iedul Adha yang dumuliakan Allah
Betapa
kita sangat membutuhkan nilai-nilai pengorbanan dan perjuangan Nabi Ibrahim AS.
Kita sebagai Umat Islam dan Kita sebagai bangsa Indonesia sedang berada dalam
keterpurukan. Hanya nilai-nilai seperti ini yang mampu membawa kita keluar dari
situasi yang menyedihkan ini. Seorang pejuang dakwah berkata:
“Kisah haji adalah kisah pengorbanan, sama sebagai-mana
sejarah qurban itu sendiri. Tidak ada yang dapat menyuburkan iman
seorang mukmin sebaik pengor-banan, seperti pupuk
menyuburkan tetumbuhan. Seseo-rang yang berjiwa besar sangat sadar bahwa
kemuliaan, kepemimpinan dan kebahagiaan tak mungkin diraih tanpa pengorbanan.
Ujian merupakan syarat naik jenjang dan ke-pangkatan di hadapan Allah dan di
tengah ummat manusia.”
Apabila kita renungkan lebih dalam, kita akan temukan bahwa Allah
SWT mensyariatkan ibadah kurban dalam kontek perjuangan menegakkan agama ini.
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ
الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ
الْأَبْتَرُ (3)
Diakhir
surat ini Allah menyebutkan :”3.
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus( dari
rahmat Allah.)
Tidak
ada pengorbanan kecuali dibaliknya adalah perjuangan. Secara Umum Al-Quran
meng-kisahkan pengorbana para Rasul AS dalam kontek perjuangan mereka
menegakkah kebenaran (al-Islam). Maka, Salah satu nilai dari ibadah kurban
adalah berkorban untuk perjuangan.
Allah
SWT tidak sekedar memerintahkan Orang beriman untuk beribadah saja; shalat,
puasa , zakat dan haji. Akan tetapi Ia Juga memerintahkan kita untuk
berkontribusi nyata dalam perjuangan.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ
وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (77) وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ
حَقَّ جِهَادِهِ ( الحج :77-78)
77. Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu,
sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat
kemenangan. 78.
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang
sebenar-benarnya.
Jihad mempunyai banyak makna diantara
makna yang bisa kita fahami adalah berkontribusi nyata terhadap perjuangan.
Berkontribusi dengan mengorbankan sebagian harta, mengorbankan tenaga dan
fikiran, mengorbankan keinginan-keinginan; Mengorbankan waktu dan keluarga;
mengorbankan segalanya demi tegaknya agama Allah di muka bumi ini
Ketika
berkorban kita berteriak: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Allah lebih
besar dari segala apa yang kita miliki
Hadirin
Jamaah Sholat Iedul Adha yang dumuliakan Allah
Karakter
yang Allah ajarkan kepada kaum mukminin adalah berkorban bukan mengambil
manfaat dari segala sesuatu.
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ
الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ)التوبة:111)
111. Sesungguhnya Allah Telah membeli dari
orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka
Apabila
karakter ‘berkorban’ yang Allah ajarkan kepada kita, masih pantaskah disebut
beriman dan berkurban seseorang yang selalu berfikir bagaimana mengambil dan
memanfaatkan kedudukan yang dimiliki untuk kepentingan pribadi? Marilah kita jadikan
momen ibadah kurban untuk memperkuat hati kita dalam memerangi korupsi.
Sehingga kita sampai pada tingkatan membenci korupsi. Korupsi sangat bertentangan dengan semangat
berkorban yang terdapat dalam ibadah menyembelih hewan kurban..
Kita
harus sampai pada derajat membenci dalam hal kemungkaran. Kalau tidak demikian,
dikhawatirkan kita akan melakukan kemungkaran tersebut ketika ada kesempatan.
Oleh karena itu kita diajarkan untuk membeci kemungkaran melalui sebuah doa
dari Rasulullah SAW.
اللهم
حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ
في قُلُوبِنَا وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ
وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِينَ اللهم )رواه أحمد في مسنده)
Ya
Allah, jadikanlah kami mencintai keimanan dan hiasilah iman di hati kami, dan
jadikanlah kami membenci kekafiran, kefasikan dan kemaksiatan. Dan jadikanlah
kami orang-orang yang lurus.
Hadirin
Jamaah Sholat Iedul Adha yang dumuliakan Allah
Ibadah
kurban mendidik kita untuk tidak terjerumus kepada jurang pen-tuhanan harta.
Mencintai harta dan dunia adalah sebab kehancuran sebuah umat. Ketika manusia
mencintai harta maka ia tidak akan taat kepada Tuhannya. Allah pasti akan
menghancurkan kaum yang tidak taat dan berbuat melampaui batas di muka bumi
ini.
Lihatlah
kenapa Allah mengahancurkan kaum Aad, Tsamud dan Firaun.
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ
فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ (6) إِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِ (7) الَّتِي لَمْ يُخْلَقْ
مِثْلُهَا فِي الْبِلَادِ (8) وَثَمُودَ الَّذِينَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِ
(9) وَفِرْعَوْنَ ذِي الْأَوْتَادِ (10) الَّذِينَ طَغَوْا فِي الْبِلَادِ (11)
فَأَكْثَرُوا فِيهَا الْفَسَادَ (12) فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍ
(13) إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِ (14)
6. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana
Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad?
7. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai
Bangunan-bangunan yang tinggi,
8. Yang belum pernah dibangun (suatu kota)
seperti itu, di negeri-negeri lain
,9. Dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar
di lembah,
10. Dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak
(tentara yang banyak),
11. Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,
12. Lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam
negeri itu,
13. Karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka
cemeti azab,
14. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.
Sebab
utama dari kehancuran mereka adalah menjadikan harta sebagai tuhan.
19. Dan kamu memakan harta pusaka dengan cara
mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil), 20. Dan kamu mencintai harta benda dengan
kecintaan yang berlebihan. (al fajr)
Hadirin
Jamaah Sholat Iedul Adha yang dumuliakan Allah
Manusia
memang pada dasarnya diciptakan mencinytai harta. Islam tidak membenci harta.
Harta harus diposisikan pada tempat yang sesuai denga ajaran Islam. Harta
bagaikan alat, apabila digunakan untuk hal-hal yang baik maka ia menjadi sumber
pahal. Namun sebaliknya apabila digunakan untuk melakukan hal-hal yang tidak
sesuai dengan Islam maka menjadi sumber dosa.
فَأَمَّا
مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى (5) وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى (6) فَسَنُيَسِّرُهُ
لِلْيُسْرَى (7) وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى (8) وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى
(9) فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى (10)
5. Adapun orang yang memberikan (hartanya di
jalan Allah) dan bertakwa,
6. Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik
(syurga),
8.
Dan adapun orang-orang yang bakhil dan
merasa dirinya cukup,
9. Serta mendustakan pahala terbaik,
10. Maka kelak kami akan menyiapkan baginya
(jalan) yang sukar..
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
إن الله وملائكته يصلون على النبي ، يا
أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما.
اللهم صل على سيدنا محمد ، وعلى آل سيدنا
محمد كما صليت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا إبراهيم ، إنك حميد مجيد ، وبارك على
سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد ، كما باركت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا إبراهيم
إنك حميد مجيد.
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين
والمؤمنات الأحياء منهم والأموات
اللهم حبب إلينا الإيمان وزينه في قلوبنا
، وكره إلينا الكفر والفسوق والعصيان.
يا مقلب القلوب ثبت قلوبنا على دينك ،
يا مصرف القلوب صرف قلوبنا على طاعتك
اللهم اقْسِمْ لنا من خَشْيَتِكَ ما يَحُولُ
بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ ، وَمِنْ طَاعَتِكَ ما تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ
، وَمِنْ الْيَقِينِ ما تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا ،وَمَتِّعْنَا
بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا ما أَحْيَيْتَنَا ، وأجعله الْوَارِثَ
مِنَّا ،
اللهم َاجْعَلْ ثَأْرَنَا على من ظَلَمَنَا
وَانْصُرْنَا على من عَادَانَا ولا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا في دِينِنَا
اللهم لا تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ
هَمِّنَا ولا مَبْلَغَ عِلْمِنَا ولا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا من لَا يَرْحَمُنَا
ربنا آتنا في الدنيا حسنة ، وفي الآخرة
حسنة ، وقنا عذاب النار
عباد الله ، إن الله يأمر بالعدل والإحسان
وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون ، فاذكروا الله
العظيم يذكركم واشكروا على نعمه يزدكم ولذكر الله أكبر
تقبل الله منا ومنكم والسلام عليكم ورحمة
الله وبركاته