Home » » Membaca Pilpres Mesir

Membaca Pilpres Mesir

Membaca Pilpres Mesir

Oleh: Mufid Haris


Alumni Mahad Nuaimy Angkatan I

Melanjutkan Pendidikan Magister di Universitas Al-Azhar Cairo

Fakultas Pendidikan, Jurusan Kependidikan Islam

 

Mesir sukses menggelar pilpres pertamanya pasca revolusi 25 januari 2011. Setelah sebelumnya sukses menggelar pemilu legistatif. Menarik untuk dibahas mengingat pilpres kali ini sudah lama dinanti warga mesir. Udara panas dan terik matahari yang menyengat tak sedikitpun mengurangi semangat warga yang rela mengantri berjam-jam sejak pagi.

Tercatat Sebanyak 13 capres bertarung pada pilpres kali. Perhitungan akhir hasil pemilu memang belum selesai dan baru akan diumumkan secara resmi beberapa hari ke depan. Dari perhitungan sementara secara urut Muhammad Mursi unggul 25 % suara ditempat kedua Ahmad Syafiq 24 % dikuti oleh Hamidin Shobahi 20% dengan dan Abul Futuh dengan 17 % dan Amru Musa 11 %.

Dari hasil perhitungan sementara terjadi kejutan dimana Ahmad Syafiq mampu menempati urutan kedua terpaut satu persen suara dibanding Muhammad Mursi capres yang diajukan ikhwanul muslimin. Syafiq sendiri adalah perdana menteri era Mubarak. Orang yang ikut bertanggung jawab terhadap peristiwa berdarah saat terjadi revolusi 25 januari. Peristiwa yang dikenal dengan mauqiatul jamal (perang unta), dimana pada peristiwa itu ratusan orang luka-luka. Bahkan diataranya meninggal dunia.

Prediksi awal pilpres, akan terjadi pertarungan sengit antara tiga calon yaitu Muhammad Mursi, Abul Futuh, dan Amru Musa. Muhammad Mursi dan Abul futuh kedua berasal dari ikhwan. Namun Ikhwan secara resmi mengajukan Mursi menjadi capres. Sedang Abul futuh keluar dari keputusan resmi ikhwan dan mencalon diri melalui jalur independen. Sedang Amru musa adalah salah satu tokoh yang ikut dalam peristiwa revolusi mesir. Walaupun dia sendiri pernah terlibat dalam pemerintahan Husni Mubarak. Kekuatan Musa sendiri diprediksi dari kalangan reformis sekuler.

Dengan modal 47 % suara pemilihan lembaga legislatif Mursi diprediksi akan memenangkan pilpres. Namun yang menjadi masalah banyaknya calon yang bertarung pada pemilihan kali ini membuat pilpres diperkirakan akan berlangsung dua putaran. Mengingat sulit bagi masing-masing calon meraih 50%+1 suara.

Jika terjadi dua putaran, Mursi diperkirakan akan berhadapan dengan Abul Futuh yang merupakan mantan anggota Ikhwan. Abul futuh sendiri jauh-jauh hari sudah mendapat dukungan dari partai salafi, hizbun Nur yang merupakan kekuatan kedua di parlemen setelah partai huriyah wal ‘adalah bentukan Ikhwan. Jika prediksi ini benar maka Abul Futuh akan mendapat dukungann suara dari kalangan sekuler yang lebih bisa menerimanya dibanding Muhammad Mursi.

Namun beberapa jam setelah perhitungan kejutan justru datang dari capres Ahmad Syafiq. Mantan perdana menteri era Mubarak justru mampu menyodok ke urutan kedua. Beda tipis dengan capres Mursi. Kejutan selanjutnya terjadi pada capres Hamidin Sobahi yang juga mampu menempati urutan ketiga mengalahkan Abul futuh dan Amru Musa. Beberapa hal yang mempengaruhi hasil pemilihan pilpres mesir saya ringkas kan dalam beberapa hal :


1. Pecahnya dukungan ikhwan antara capres Muhammad Mursi, (Capres resmi ikhwan) Abul futuh dan Salim Al Awwa cukup mempengaruhi suara Muhammad Mursi yang hanya mampu meraih 25 %.

2. Adanya anggapan bahwa capres Mursi adalah capres cadangan yang diajukan setelah capres pertama Khairut Shatir tidak lolos verifikasi. Bagi kader ikhwan tidak cukup berpengaruh namun bagi masyarakat mesir cukup mempengaruhi kekuatan dukungan.

3. Ikhwan tidak hanya berhadapan dengan petinggi militer yang masih enggan meletakkan kekuasaan. Tetapi juga berhadapan dengan media mesir. Hampir semua media mesir baik cetak maupun elektronik mampu membuat opini negatif terhadap ikhwan. Dan sedikit banyak mempengaruhi citra ikhwan yang dikenal sebagai kekuatan terbesar revolusi.

4. Diantara opini yang mampu dikembangkan oleh media terhadap ikhwan adalah lemahnya kerja parlemen yang mayoritas dikuasai ikhwan.

5. Selain itu menyebarkan ketakutan kepada masyarakat jika ikhwan memenangkan pilpres maka akan terjadi era diktator sebagaimana terjadi pada kepemimpinan Mubarak. Dimana dahulu partai bentukan Mubarak menguasai sebagian besar parlemen. Begitu pula sekarang ikhwan menguasai mayoritas anggota parlemen.

6. Merosotnya perolehan suara Abul futuh disebabkan beberapa hal, diantaranya tidak solidnya dukungan partai salafi dalam memenangkan capres ini, sebagian kader salafi justru memilih Muhammad Mursi sebagaian lagi tidak mendukung Abul futuh dan diperkirakan memilih golput.

7. Melejitnya suara Hamidin subhi disebabkan beberapa hal. Dukungan kaum sufi yang ada di mesir. Dimana kekuatan kaum sufi cukup signifikan sehingga mampu mendongkrak perolehan suara. Pada pemilihan legislatif suara dari kaum sufi masuk ke partai ikhwan. Selain itu adanya pergeseran dukungan kaum sekuler yang mulanya akan memilih Amru Musa. Namun secara trek record Subhi dinilai lebih reformis dibanding Amru Musa yang pernah terlibat dalam pemerintahan Mubarak.

8. Sedang pengaruh meningkatkannya perolehan suara Ahmad Syafiq dapat dilihat dari beberapa faktor, diantaranya kampanye negatif yang dilancarkan media kepada ikhwan sedikit banyak membangkitkan kekuatan rezim lama. Mayoritas media massa di mesir memang masih dikuasai oleh orang-orang Mubarak. Melalui isu kegagalan parlemen dan keamanan yang sering diangkat oleh media-media mesir cukup efektif untuk meningkatkan kekuatan rezim Mubarak.

9. Isu keamanan. Beberapa minggu sebelum digelar pilpres terjadi unjuk rasa dari masa Hazem Abu Ismail yang diusung oleh kekuatan salafi. Protes dilakukan di depan markas militer di Abbasia. Mereka memprotes tidak lolosnya Hazem pada tahap verifikasi capres. Menurut mereka Ketidaklolosan Hazem adalah bagian dari rekayasa pihak militer yang ingin menjegal capres dari kalangan islam. Hazem gagal maju di pilpres karena persoalan kewarganegaraan. Menurut catatan departemen luar negeri mesir ibunda Hazem sholah mempunyai kewarganegaraan ganda. Selain mesir ia juga tercatat sebagai kewarganegaraan Amerika. Dalam unjuk rasa tersebut terjadi bentrok antara massa dengan militer. Bahkan bentrokan sempat meluas bukan hanya dengan militer namun sesama warga. Akibat bentrokan ini beberapa wilayah sekitar lokasi bentrokan sempat dilakukan jam malam. Isu kemanan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengembalikan rezim lama.

10. Sebab lain yang mengangkat perolehan suara Ahmad Syafiq adalah dukungan dari warga koptik yang merupakan kekuatan non muslim di mesir. Selama masa kampanye Syafiq memang giat melakukan jaulah ke tokoh-tokoh non muslim. Ia memanfaatkan kelemahan capres lain yang memang sulit menjangkau kekuatan non muslim. Bisa dipastikan suara non muslim jatuh ke tangan Syafiq. Alasan utamanya adalah karena ketakutan dari warga koptik jika kekuatan islam sampai memimpin.
Pada pilpres putaran kedua akan terjadi pertarrungan antara Muhammad Mursi dan Ahmad syafiq. Muhammad Mursi mewakili kekuatan reformasi sedang Ahmad syafiq mewakili kekuatan rezim lama. Termasuk militer di dalamnya. Wallahu a’lam bisshowab
source: http://www.islamedia.web.id/2012/05/membaca-hasil-pilpres-mesir.html
Berbagi itu indah: :
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © 2011. Mahad Aly An-Nuaimy - All Rights Reserved
Template by Creating Website