Sahabatkah Kau?
nyanyian yang melenakan itu tak mewakili
kehadiranmu penuhi rumah kosong tak berpenghuni
mengairi sahara yang tandus dengan oase keimanan
mendanau menyejuk persahabatan
candamu candu dimalam gelapku
senyummu semarakkan hari-hari bisu
tatapan lembutmu penuh arti
melemahkan api membunuh dengki
hari-hari ini telingaku tuli dari sapaan penuh cinta
mataku buta dari silaunya kebaikan-kebaikanmu
cinta itu kabur dan terkubur pilu
lebih dalam dari hati setipis kelambu
burukkah aku hingga tak kau hampiri?
hinakah aku sampai kau tak mau peduli?
atau,
terlaknatkah aku hingga salahku tak kau koreksi?
antara kau dan aku pastilah terhijabi,
sesuatu yang hissy
maksiat pembunuh ukhuwah
egoisme penyubur fitnah
ladang pertemanan tak menuai buah keimanan
dimana kau saat ku butuh pundakmu,
tuk sekedar mengeluh?
kemana perginya uluran tanganmu,
kala dunia remukkan tulangku?
lenyap sudah diri ini dari hatimu
kandas dan terombang-ambing di lautan pilu
tetapi,
di palung hati ini, namamu selalu terpatri
kan kujaga dan ku persembahkan doa
agar bertemu tak hanya di dunia
tapi nanti...jua