IKHLAS KUNCI KESUKSESAN
Setiap amal baik tidak akan diterima
kecuali jika memenuhi dua syarat yaitu: pertama,ikhlas karena Allah swt.
Kedua mengikuti petunjuk rasulullah saw.
Ikhlas berarti berharap hanya kepada Allah swt. Serta tidak
ditunggangi oleh keinginan apapun baik berupa materi, jabatan,atau yang lainnya
.
Allah swt berfirman :
وَمَآ
أُمِرُوْا إِلاَّ لِيَعْبُدُوْااللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَآءَ
وَيُقِيْمُوْا الصَّلَوةَ وَيُؤْتُوْا االزَّكَوةَ وَذَلِكَ
دِيْنُالْقَيِّمَةِ (البينة : 5 )
Padahal mereka tidak disuruh kecuali hanya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam ( menjalankan ) agama yang lurus, dan
supaya ia mendirikan shalat,dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah
agama yang lurus. (
QS. Al bayyinah : 5 )
Ayat diatas mengisyaratkan
kepada kita akan urgensi ikhlas dalam
setiap aktifitas yang kita lakukan. Karena banyak orang yang bersedekah namun
pahala sedekahnya tidak bernilai apa apa disisi Allah disebabkan oleh niat yang
tidak ikhlas. Ada juga orang yang shalatnya rajin, ia paling pertama datang ke
masjid namun niatnya tidak benar sehingga sholatnya tidak berarti apa – apa
dihadapan Allah swt.disebabkan oleh ketidak ikhlasannya.
Begitu pula dengan juru dakwah, ada
juru dakwah yang ikhlas dan ada pula yang tidak. Da’i ikhlas tidak mengharapkan apa-apa selain
karena keinginannya yang kuat untuk mendapatkan ridho Allah swt. Sehinga waktu
yang dimilikinya terus ia gunakan untuk mengajak manusia kembali ke fitrah asal
yaitu menyembah Allah azza wa jalla.
Dalam hidup kita ini, tentu tidak
semua orang baik, maka harus ada orang yang senantiasa mengajak kembali kepada
Allah. Dan orang yang mengajak kejalan Allah disebut da’i. namun sebagaimana
sunnatullah bahwa akan ada pertarungan antara yang haq dan yang batil sehingga
muncullah da’i ilallah dan da’i ilatthogut.
Da’i ilallah adalah ia mengajak manusia
untuk menjauhi thogut dan beriman kepada
Allah swt.Sedangkan da’i ilatthogut ialah orang yang mengajak manusia
untuk menyembah thogut.
Kemudian fenomena yang sering terjadi
dikalangan juru dakwah adalah tidak
konsisten dalam berdakwah, padahal
seyogyanya seorang juru dakwah harus tetap istiqomah untuk ikhlas mulai
dari awal sampai akhir. dan istiqomah inilah yang membuat rambut rasulullah
saw. beruban. Dan rasulullah
saw. Bersabda “ Katakan : Aku beriman kepada Allah, Lalu istiqomahlah.
Imam Hasan Al Banna dalam bukunya Risalah
Ta’lim mengingatkan kepada kader
dakwah akan makna ikhlas ini, beliau mengatakan : “ yang dimaksud dengan ikhas
adalah seorang al akh hendaknya
mengorientasikan perkataan, perbuatan, dan jihadnya hanya kepada Allah swt.;
mengharapkan keridaan-Nya dan memperoleh pahala-Nya, tanpa memperhatikan
keuntungan materi, prestise, pangkat, gelar, kemajuan, atau kemunduran.
Dengan itulah ia menjadi tentara fikrah dan akidah, bukan tentara
kepentingan dan yang hanya mencari manfaat dunui. “ katakanlah, sesungguhnya
shalatku, ibadahku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rab semesta alam.
Untuk mengetahui apakah amal yang kita lakukan benar-benar ikhlas
karena Allah atau tidak, sedikitnya ada lima indikasi orang ikhlas diantaranya
adalah :
1.
Khawatir terhadap ketenaran serta keharuman atas dirinya dan
agamanya, terutama bila termasuk oramg-orang yang berprestasi.
2.
Orang yang ikhlas selalu menuduh dirinya teledor dalam menunaikan
hak-hak Allah, dan teledor dalam melaksanakan berbagai kewajiban.
3.
Orang ikhlas lebih mencintai anal yang tersembunyi daripada amal
yang diliputi oleh hiruk- pikuk publikasi dan gaung ketenaran.
4.
Amalnya saat menjadi pemimpin dan saat menjadi anggota tidak
berbeda, selam keduanya masih dalam rangka memberikan pelayanan pada dakwah.
5.
Tidak menggubris keridhaan manusia, bila dibalik itu terdapat
kemurkaan Allah swt. Sebab manusia berbeda-beda tabiat, cara pandang,
kecendrungan dan tujuan-tujuannya.
Mudah – mudahan kita termasuk orang
yang senantiasa ikhlas dalam setiap gerak langkah kita sehingga kita meraih
kesuksesan dunia maupun akhirat.