Home » » KEMAHABESARAN ALLAH SWT I

KEMAHABESARAN ALLAH SWT I

KEMAHABESARAN ALLAH SWT I


Ketika langit bergemuruh, ombak menggunung dan angin bertiup kencang. Maka awak kapal pun dengan panik berseru, “Ya Allah!”
Ketika orang yang berjalan ditengah gurun pasir tersesat, kendaraan tak tahu lagi jalan yang benar, dan kafilah sudah kebingungan menentukan arah lajunya, maka mereka berseru, “Ya Allah!”
Ketika musibah menimpa, bencana dan tragedi melanda, maka orang-orang pun berseru, “Ya Allah!”
Ketika pintu-pintu permohonan telah tertutup  dan sekat-sekat permintaan telah dipasangkan, maka mereka pun berteriak, “Ya Allah!”
Ketika semua cara telah dicoba dan ternyata tak ada celah untuk keluar. Ketika semua jalan telah menjadi sempit, semua yang dicita-citakan buntu, dan semua jalan pintas telah pupus, maka mereka pun menyeru, “Ya Allah!”.
(Laa Tahzan-Dr. 'Aidh ibn 'Abdullah Al Qarni)
            Adakah dari hal di atas merupakan cerminan dari diri kita? Ada sebuah cerita menarik yang mengisahkan perjalanan seorang atheis.  Alkisah, sebuah kapal laut yang sedang berlayar menuju ke sebuah pulau. Di dalamnya ada awak kapal yang notabene atheis tulen. Tiba-tiba langit menghitam, awan-awan menggulung tebal, angin bertiup sangat kencang, dan ombak pun menerjang apa yang ada di depannya, termasuk kapal yang ditumpangi oleh orang atheis tersebut.
             Kontan para awak kapal pun berusaha untuk menyelamatkan diri dari kondisi yang demikian tanpa terkecuali. Disaat kondisi kapal sudah sangat mengkhawatirkan dalam kondisi terjepit seperti itu,   tiba-tiba  dari mulut  seseorang  terlontar  kata  yang  menyebut asma Allah dan orang tersebut adalah seorang atheis yang akhirnya dia mengucapkan dua kalimat syahadat dan ber-Islam.
Sobat muda, mungkin itulah diri kita, adakalanya kita mengingat Allah hanya pada saat-saat tertentu dan seringnya disaat terjepit atau ketika dirundung duka. Tetapi tidak bagi Allah, Dia selalu bersama, melihat dan mengenal kita dalam kondisi apapun, hanya kita belum menyadarinya. Ketika kita sadar, belum ada keinginan untuk mengingat dan mengenal-Nya dalam setiap hembusan nafas kita.
            Tentu kita tidak ingin mengalami cobaan Allah terlebih dahulu untuk dekat pada-Nya  bukan?  Lalu bagaimana caranya agar Allah selalu 'dekat' di hati? 



Berbagi itu indah: :
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © 2011. Mahad Aly An-Nuaimy - All Rights Reserved
Template by Creating Website