PRINSIP ILMU ALLAH SWT bag.I
Allah swt telah menciptakan dan menjadikan alam ini seluruhnya lengkap dengan sistem yang menyeluruh. Allah swt yang menjadikan semua isi alam ini dari yang paling kecil hingga yang paling besar, dan yang nyata hingga yang ghaib. Bagaimana bisa? Karena Allah Maha Kuasa dan dari sifat Allah swt yang Maha Mengetahui inilah, sehingga Allah swt menjadi sumber ilmu.
Dengan ilmu Allah swt yang Maha Luas tersebut, Dia
mengajar manusia terhadap apa-apa yang tidak diketahui menjadi diketahuinya.
Ada ilmu Allah swt yang diturunkan secara resmi kepada Rasul-Nya, inilah
kemudian yang menjadi pedoman hidup (minhajul
hayah). Ada juga ilmu Allah swt yang diturunkan secara tidak resmi, dan
inilah yang menjadi sarana hidup (wasailul
hayah).
Yang harus
selalu kita ingat, kedua ilmu tersebut sangatlah bermanfaat untuk memperoleh
kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Itulah sebabnya Islam mendorong kaumnya
untuk menguasai ilmu dunia dan ilmu akhirat. Gimana, mau nggak diberi resep bahagia dunia akhirat?
"Barang siapa menginginkan dunia maka ada ilmunya.
Barang siapa menginginkan akhirat maka ada ilmunya. Barang siapa menginginkan
keduanya, maka diperlukan ilmu keduanya" (Al Hadits)
Dalam asmaul husna Allah swt disebut sebagai Al
‘Alim (Yang Maha Mengetahui). Apa artinya? Bahwasanya ilmu Allah swt itu
tidak terbatas. Dia mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi, yang
terdahulu, sekarang ataupun yang akan datang, baik yang ghaib maupun yang
nyata: "Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah
mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi. . " (Al
Hajj [22]:70)
"Dialah Allah, Yang tiada Tuhan selain Dia. Yang
mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang" (Al
Hasyr[59]:22)
Tak ada satupun yang tersembunyi bagi Allah swt.
Bahkan sebutir biji dalam gelap gulita di bumi yang berlapis-lapis pun tetap
diketahui Allah swt: "Di sisi-Nya segala anak kunci yang ghaib,
tiadalah yang mengetahui kecuali Dia sendiri. Dia mengetahui apa-apa yang ada
di daratan dan di lautan. Tiada gugur sehelai daun kayu pun, melainkan Dia
mengetahuinya, dan tiada sebuah biji dalam gelap gulita bumi dan tiada pula
benda yang basah dan yang kering, melainkan semuanya dalam Kitab yang
terang" (Al An'am[6]:59)
Sobat muda, Ilmu Allah swt sangatlah luas, tak
terjangkau dan tak terbayangkan oleh akal pikiran manusia. Dia mengetahui apa
yang sudah dan akan terjadi serta yang mengaturnya. Manusia, malaikat dan makhluk manapun
tak akan bisa menyelami lautan ilmu Allah swt. Bahkan untuk mengetahui ciptaan
Allah saja manusia tidak akan mampu.
Dalam tubuh manusia tak semuanya terjangkau
oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin didalami semakin jauh
pula yang harus dijangkau, semakin banyak misteri yang harus dipecahkan, seperti
contohnya jaringan kerja otak manusia yang masih merupakan hal yang teramat
rumit untuk dikaji sampai sekarang. Belum lagi tentang astronomi, tahukah sobat
berapa banyak jumlah bintang yang ada? Atau jumlah galaksi di langit, berapa
jauhnya, bagaimana cara mencapainya, proses terjadinya, apakah ada penghuninya,
dsb. Ternyata masih terlalu banyak hal yang belum diketahui manusia.
Jika kita menatap ke luar angkasa betapa kecil
bumi ini bagaikan debu bahkan lebih kecil dari itu. Andaikan saja ada manusia yang menguasai
planet bumi sebagai miliknya pribadi, maka di hadapan alam di ruang angkasa ini
dia hanyalah memiliki debu tak berarti. Jika saja ada
manusia menguasai bumi, dia hanya menguasai debu. Sementara
kekuasaan, kerajaan Allah swt tak akan tertandingi sedikitpun jua.
Sobat, Allah swt menggambarkan betapa
kecil dan tak berdayanya kita sebagai manusia bila dibandingkan
dengan ilmu Allah swt, dengan perumpamaan air laut bahkan tujuh lautan
dijadikan tinta untuk menulis kalimat Allah swt, niscaya tidak akan
habis-habisnya kalimat Allah tersebut dituliskan: Al Kahfi[18]:109, Luqman[31]:27.