Konsep Islam Tentang Persaudaraan Manusia
“Hai manusia!
Kami ciptakan kamu sekalian laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kalian
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal satu sama lain.
Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian adalah yang paling bertaqwa. Dan
Allah maha mengetahui segala sesuatu”(QS.Al Hujuraat :13).
Dari ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan
bahwasannya islam itu tidak membedakan satu dengan yang lain, islam membenci
pembedaan ras, pembedaan kelas, pembedaan warna kulit dan pembedaan tempat.
Kemudian dijelaskan lagi dengan ayat yang lain:
( ولقد كرمنا بنى
آدم)
“kami telah memuliakan anak cucu adam” (QS.Al Isro’:70).
Dan demikian juga Nabi muhammad SAW menekankan rasa
persamaan dan kesatuan ummat manusia. Lebih lanjut beliau menekankan hak hidup
bertetangga yang harus diberikan kepada tetangga lain dengan tanpa pembedaan
dalam hal dasar-dasar agama atau pertimbangan lainnya.
Ajaran perikemanusiaan ini, tidak hanya sekedar
kata-kata, tetapi perbuatan dan pelaksanaan yang penuh keyakinan. Nabi muhammad
SAW sendiri tidak ragu-ragu untuk berdagang secara bersahabat dengan orang kafir yang
menentang beliau di Makkah.
Di madinah, beliau juga memelihara hubungan peribadi
yang baik dengan yahudi, meskipun mereka memusuhi missi beliau yang mulia,
beliau tetap mengunjungi mereka, membagi rasa suka dan duka, dan mengadakan
hubungan dagang dengan sebagian mereka.
Islam menurut Al-Qur’an yang didukung oleh kata-kata
dan sunnah Nabi SAW dan para sahabat, melihat kemanusiaan sebagai persaudaraan
yang maha besar. Di bawah payung persaudaraan, semua adalah sama, pantas
dimuliakan dan dihormati, setiap mereka memiliki hak atas perlakuan yang adil,
mendapat simpati dan kesempatan yang sama.
Islam sangat menghormati warna kulit, latar
belakang, leluhur, pengalaman, dan perbedaan keyakinan. Di atas
persaudaraan manusia,semua umat manusia seluruh dunia adalah anggota penuh dari
sutu ummat, yakni ummat islam.
Maka seluruh ummat islam di satukan oleh ikatan ras
yang umum dan kepentian umum.
Kabaikan dari ini semua, islam sangat membenci setiap usaha untuk memecah
belah ikatan ummat ke dalam kelompok yang tertutup, lingkaran(ikatan)
keyakinan, dan lingkungan kebangsaan .
Oleh karena itu,
marilah kita membangun hubungan erat kita, persaudaraan kita yang suci dan rasa
persahabatan kita, dibawah satu bendera, yaitu bendera ummat yang ditunjang
oleh persaudaraan manusia, yang lebih dari sekedar persaudaraan yang hanya di
dasarkan atas darah, keyakinan dan kebangsaan. Karena muslim satu dengan muslim yang lainnya,
ibaratkan satu tubuh yang sempurna apabila salah satu dari anggota tubuh yang
sakit, maka semua akan ikut merasakannya. Wallahu a’lam
(Nwd/Red)